Yogyakarta, 5 Agustus 2025 - Sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran yang inovatif, PGRI Kota Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan bekerja sama dengan Balai Tekkomdik DIY selama empat hari pada tanggal 4-7 Agustus 2025. Pelatihan ini diikuti oleh 28 peserta dari berbagai guru jenjang SD, SMP, dan SLB. Materi pelatihan yang diberikan oleh tim narasumber dari Balai Tekkomdik yaitu mengupas penggunaan Artificial Intelligence (AI), pembuatan media pembelajaran interaktif, serta pengembangan konten pembelajaran berbasis coding.

Hari Pertama : Perkenalan AI, Gamma dan Narakeet

Pada hari pertama, peserta mengikuti sesi pengenalan Artificial Intelligence (AI) dengan berbagai manfaatnya sebagai media pembelajaran. Narasumber Balai Tekkomdik memberikan penjelasan tentang konsep dasar AI dan bagaimana AI dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Selanjutnya, peserta mendapat pelatihan praktik pembuatan media pembelajaran menggunakan aplikasi Gamma yang memungkinkan pembuatan materi pembelajaran secara interaktif dan menarik. Sesi berikutnya membahas pemanfaatan Narakeet sebagai alat dalam proses pembuatan video pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan data dan skrip yang telah disiapkan, peserta diajarkan langkah demi langkah untuk membuat video pembelajaran berbasis narasi suara. Seluruh materi disampaikan secara komprehensif dan diselingi praktik langsung sehingga peserta dapat memahami dan mengaplikasikan teknologi yang diperkenalkan.

Hari Kedua : Deep Learning dan Coding Scratch

Materi hari kedua membahas konsep Deep Learning sebagai bagian penting dalam kecerdasan buatan dan penerapannya dalam pendidikan. Narasumber memaparkan teori serta contoh aplikasi Deep Learning yang relevan dalam dunia pendidikan. Selanjutnya, peserta dikenalkan dengan dasar-dasar coding sebagai keterampilan penting dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif. Narasumber membimbing peserta dalam pembuatan game pembelajaran menggunakan Scratch, sebuah platform pemrograman visual yang mudah dipahami oleh pendidik dan siswa. Selain itu, peserta juga mengikuti sesi praktik secara aktif yang memungkinkan mereka langsung membuat game edukatif serta memanfaatkan teknologi pembelajaran berbasis AI dan coding.

Pelatihan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari peserta yang merasa semakin siap dan percaya diri untuk menerapkan teknologi pembelajaran modern di kelas masing-masing. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang inovatif, kreatif, dan sesuai dengan perkembangan zaman.