MOS Hari Pertama, Siswa Kunjungi Kantor Pemerintahan

YOGYA (KRjogja.com) - Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah usai kini berlanjut pada Masa Orientasi Siswa (MOS). Yang menarik dari pelaksanaan MOS tahun ini, siswa tak hanya melakukan kegiatan di seputaran sekolah saja, tetapi juga diajak untuk mengenal lingkungan kantor pemerintahan dan melakukan diskusi.

Seperti MOS yang dilakukan oleh SMAN 3 Yogyakarta memang direncanakan untuk memberikan kegiatan seputar pengenalan lingkungan. Menurut Waka Kesiswaan SMAN 3 Yogyakarta, Hamid, pada hari pertama ini, MOS di sekolah tersebut diisi dengan beberapa penyuluhan tentang lingkungan sekolah. Selanjutnya siswa akan diajak keluar untuk mengenal beberapa kantor pemerintahan.

"MOS di sekolah kami akan diisi dengan rangkaian program pengenalan sekolah yang meliputi program akademik, kegiatan sekolah, pengenalan guru, alumni dan keluarga SMAN 3, pengenalan situasi serta cara belajar dan lainnya. Selain itu untuk tahun ini mereka juga akan kita ajak untuk mengenal kantor-kantor pemerintahan," ujarnya kepada KRjogja.com, Senin (12/7).

Sesuai himbauan yang disampaikan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, MOS kali ini memang dianjurkan untuk diisi dengan kunjungan ke kantor pemerintahan. Menurut Hamid, pihak SMAN 3 Yogyakarta sangat menanggapi positif wacana tersebut dan direalisasikan dalam pelaksanaan MOS tahun ini.

"Kami menjadwalkan untuk melakukan kunjungan ke DPRD kota maupun propinsi. Disana siswa akan diajak beraudiensi dengan para anggota dewan dan kepala dinas dari beberapa instansi. Selain untuk lebih mengenal, hal ini juga dimaksudkan agar siswa terdidik menjadi lebih kritis. Misalnya mereka bisa menanyakan langsung apa alasan dari kebijakan tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah," katanya.

Pihaknya memastikan, dalam kegiatan MOS di SMAN 3 Yogyakarta tidak akan ada kegiatan yang berbau perploncoan. "Kita dari pihak sekolah memastikan tidak ada kegiatan seperti itu, apalagi yang berbau kekerasan. Bahkan kami sendiri melakukan pengawasan untuk itu dan selama yahun-yahun sebelumnya tidak pernah ada kejadian yang mengarah pada hukuman fisik dan sejenisnya," jelasnya.

Hal serupa juga diberlakukan di SMAN 6 Yogyakarta. Menurut Kepala SMAN 6 Yogyakarta, Rubiyatno, pelaksanaan MOS di SMAN 6 Yogyakarta dipastikan tidak akan menyalahi aturan. "Dalam MOS nanti, siswa akan diberikan pengarahan dan pengenalan baik dari fisik sekolah, kegiatan di sekolah, proses belajar mengajar, materi tata krama, metode belajar sekolah, serta sosialisasi tata tertib dan kebijakan sekolah," ujarnya.

Mengenai perploncoan yang biasanya sangat identik dengan MOS, ditegaskan olehnya, di SMAN 6 dipastikan tidak ada. "Kami akan mengawasi proses MOS dan seluruh prosedurnya yang mengatur adalah guru. Jadi siswa atau pihak OSIS hanya sebagai fasilitator untuk membantu memberi arahan pada siswa baru. Selain itu sesudah jam pelaksanaan usai, area sekolah harus sudah bersih dari berbagai kegiatan, sehingga kemungkinan ada perploncoan setelah itu sangat kecil," imbuhnya. (Ran)