Metode dan Strategi menjadi Penyiar Radio yang Handal

BTKP DIY - BTKP DIY sebagai lembaga yang mengembangkan radio streaming untuk pendidikan, masih memerlukan sumber daya yang banyak untuk menjadi penyiar radio yang baik dan menarik. Oleh karenanya, pada kesempatan pelaksanaan Workshop Penulisan Naskah Radio Streaming, BTKP DIY mengundang narasumber Indah Ardina, yang merupakan penyiar radio dan televisi, yang sudah malang melingtang di dunia penyiaran sejak hampir sepuluh tahun yang lalu.

Indah Ardina menyampaikan, penyiar radio (radio announcer) adalah orang yang bertugas membawakan atau memandu acara di radio. Ia menjadi ujung tombak radio dalam berkomunikasi dengan pendengarnya. Keberhasilan sebuah program acara biasanya dengan menggunakan parameter banyaknya jumah pendengar dan kien yang mau beriklan di acara tersebut, dan itu ditentukan salah satunya lewat keberhasilan penyiar berkomunikasi dengan pendengarnya.

"Menjadi seorang penyiar, kita harus memiliki announcer's skill. Diantaranya adalah bisa mengkomunikasikan gagasan, mempunyai kecakapan dalam berbahasa asing, minimal memiliki pronounciation yang jelas dan benar, serta memiliki kontrol suara (voice control)  yang bagus, meliputi pola titinada  (pitch), kerasnya suara (loudness), tempo (time) dan kadar suara (quality) yang bagus", terang Indah.

Lebih lanjut Indah menambahkan, seorang penyiar radio harus menguasai Standard Operational Procedure (SOP) Siaran yang ditentukan oleh BTKP DIY. SOP Siaran itu diantaranya adalah standarisasi kata, yaitu kata-kata yang wajib diucapkan oleh seluruh penyiar yang menjadi ciri khas radio tersebut. Termasuk yang tidak boleh diucapkan, harus disepakati bersama.

SOP Siaran selanjutnya adalah Station ID, yaitu identitas atau nama pengenal sebuah stasiun radio. Biasanya berupa jingle atau kata-kata yang diucapkan langsung oleh penyiar secara berulang – ulang meliputi frekuensi, nama radio, dan motto station. Seorang penyiar juga harus memahami Station Call atau Call listener, yaitu sapaan pendengar oleh sang penyiar. Panggilan khusus ini akan mendekatkan penyiar atau station radio yang bersangkutan dengan pendengarnya, sekaligus memudahkan pendengar dalam mengidentifikasi sebuah stasiun radio.

"Selain itu, seorang penyiar dituntut pula untuk memahami motto, semboyan atau ungkapan khas stasiun radio sebagai ungkapan atau sapaan tambahan dna menjadi ciri khas dari radio yang bersangkutan", ungkapnya. (m.tok)