Koordinasi Pra Pendampingan Diklat Pengawas

Balai Tekkomdik DIY - Koordinasi Pra Pendampingan Diklat Pengembangan Materi Ajar Angkatan IX, dilaksanakan di Ruang Kepala Balai Tekkomdik DIY, Kamis, 23 Mei 2013. Koordinasi ini diperlukan, mengingat peserta diklat angkatan IX ini berbeda dari biasanya. Biasanya, Diklat Pengembangan Materi Ajar diikuti oleh para guru SD dan SMP dari sekolah penerima program ICT EQEP. Namun kali ini, khusus untuk angkatan ke IX, Diklat diikuti oleh 50 orang pengawas SD dan SMP se-DIY.

Koordinasi ini dipimpin oleh Drs. Mulyanta, M.Komp, dengan dihadiri Konsultan Kominfo, Ir. Eddy Hudoyo, Sigit Suryono, M.Pd. dari SMP N 1 Wonosari, Bagus Burhan Ramadhan dari SMP N 1 Kalasan, Nurrohmah Choirun Nisa dari SD Padokan 2 Bantul, Ida Nursanti dari SD Muhammadiyah Kauman, Sartono dari SD N Semen Kulonprogo, serta tim Helpdesk Program ICT EQEP Balai Tekkomdik DIY.
 
Menurut Mulyanta, pendampingan kali ini akan berbeda dari pendampingan yang telah biasa dilakukan. Hal ini dikarenakan, peserta diklat adalah para pengawas yang mempunyai tugas untuk mensupervisi pembelajaran di sekolah-sekolah. "Maka pola pendampingannya adalah dengan mendatangi sekolah, lalu melakukan monitoring supervisi contoh pembelajaran berbasis TIK. Sehingga yang diundang koordinasi akan menjadi model Guru yang melaksanakan pembelajaran berbasis TIK", ungkapnya.

5 orang guru dari 5 sekolah di 5 Kabupaten/Kota yang telah diundang untuk mengikuti koordinasi, nantinya akan menjadi Guru Model yang mengajarkan pembelajaran berbasis TIK di hadapan 20 siswanya, menggunakan media pembelajaran interaktif yang telah terinstal dalam komputer server. Pembelajaran ini akan dilaksanakan di Laboratorium Komputer ICT EQEP di sekolah masing-masing.  

"Sampai saat ini, kami berencana memilih 5 sekolah, yang terdiri dari 2 SMP dan 3 SD. Dua SMP yang dimaksud adalah SMP N 1 Kalasan untuk Kabupaten Sleman dan SMP N 1 Wonosari untuk Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan untuk SD terdiri dari SD N Padokan 2 untuk Kabupaten Bantul, SD N Semen untuk Kabupaten Kulonprogo dan SD Muhammadiyah Kauman untuk Kota Yogyakarta", terang Mulyanta.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan pendampingan ini, para pengawas bisa memberikan warna untuk guru-guru lain, utamanya untuk mengimplementasikan paradigma pembelajaran berbasis TIK. (m.tok)