JICA Adakan Evaluasi Tengah Program ICT EQEP di DIY

BTKP DIY - Setelah kunjungan awal yang dilakukan oleh Perwakilan Direktur JICA wilayah Asia Pasific, Ms. Izumi Suzuki, kali ini JICA kembali mengunjungi DIY untuk melaksanakan mid-term review program ICT EQEP. Mid-Term Review ini adalah kegiatan evaluasi tengah program dari program ICT EQEP yang telah berjalan selama kurang lebih 5 tahun di DIY.

Dalam pelaksanaan mid-term review program ICT EQEP, JICA mendatangkan Ms. Naomi Murayama, yang merupakan konsultan JICA dari perusahaan konsultan OPMAC yang berbasis di Tokyo, Jepang. Kedatangan Ms. Naomi didampingi asistennya yang juga penerjemah dari perwakilan OPMAC Jakarta, Ms. Aliza. Hal ini dikarenakan Ms. Naomi tidak bisa berkomunikasi selain menggunakan Bahasa Inggris.

Setelah datang di DIY pada 3 Oktober 2012, Ms. Naomi langsung menemui Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. K. Baskara Aji beserta segenap pemangku kepentingan di program ICT EQEP, seperti Kasi Data dan TI Dinas Dikpora DIY, Kepala BTKP DIY, Perwakilan Kemenkominfo, dan Konsultan ICT EQEP. Selanjutnya selama tiga hari hingga 5 Oktober 2012, Ms. Naomi melakukan kunjugan lapangan ke 10 sekolah penerima program ICT EQEP yang mewakili 5 Kabupaten-Kota di DIY.

Hari pertama kunjungan dilaksanakan di SMP N 9 Yogyakarta, SD Muhammadiyah Bodon, SMP N 1 Ponjong dan SDN Surodadi 1. Hari kedua, kunjungan dilaksanakan di SD Percobaan 4 Wates, SMP N 1 Pengasih, SMP N 1 Sedayu, dan SMP Muhammadiyah 1 Gamping. Sementara di hari terakhir, kunjungan hanya dilaksanakan di 2 sekolah, yakni SD Keputran A dan SD Sardonoharjo 1 Ngaglik.

Pada setiap kunjungan lapangan, hal yang pertama kali dilakukan oleh Ms. Naomi adalah melihat pembelajaran yang dilaksanakan di Lab ICT EQEP. Selanjutnya setelah itu, Ms. Naomi beserta rombongan melakukan diskusi dan tanya-jawab dengan pihak sekolah yang melibatkan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru selaku pembuat media, dan pengelola Lab ICT EQEP di sekolah.

Pernyataan yang muncul dari Ms. Naomi seusai melihat pembelajaran di Lab ICT selalu sama, yakni perasaan senang karena siswa dan guru terlihat sangat terbantu dan bahagia dengan adanya Lab ICT EQEP. Namun kemudian ia juga menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan Operational and Maintenance (O/M) atau operasional dan pemeliharaan Lab ICT EQEP beserta isinya setelah program berakhir. Hal ini menurut Ms. Naomi, didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat ini, program masih mendapat dukungan dari JICA maupun Kemenkominfo. Namun setelah program berakhir, tentunya tidak ada dukungan lagi dari Kemenkominfo maupun JICA, sehingga Ms. Naomi perlu menanyakan, bagaimana sekolah mengantisipasi permasalahan tersebut.

Sebagian besar sekolah menjawab dengan pernyataan yang sama, yakni melibatkan komite sekolah selaku perwakilan orang tua murid sekaligus mitra yang siap memajukan sekolah. Hal ini pun diamini oleh para Ketua Komite yang menyatakan kesiap sediaannya untuk membantu operasional dan pemeliharaan ICT EQEP setelah dukungan dari Jepang berakhir. Selain itu, sekolah juga berencana untuk menggunakan BOS dan BOSDA untuk mengatasi hal tersebut, meskipun diakui BOS dan BOSDA belum sepenuhnya dapat menangani permasalahan tersebut.

Di akhir kunjungan, Ms. Naomi selalu menyarankan sekolah untuk bersedia berbagi pemanfaatan Lab ICT EQEP dengan sekolah lain di sekitarnya yang belum mendapatkan bantuan. Hal ini penting, agar pemerataan peningkatan mutu pendidikan dapat terlaksana seutuhnya di Provinsi DIY. (m.tok)