-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiBTKP DIY- "BTKP DIY adalah ibarat intan yang terpendam dalam di dasar lautan. Tugas kita bersama seluruh jajaran staf dan pegawai BTKP untuk menggalinya, sehingga intan itu akan muncul di permukaan dan menampilkan keindahannya yang sangat cemerlang. Inilah hal yang disampaikan Drs. St. Mulyanta, M.Kom. saat menggelar rapat internal tim teaching dan tim teknis BTKP DIY beberapa waktu yang lalu, di Ruang Diskusi BTKP DIY.
Pak Mul, sapaan akrabnya, menyampaikan hal itu sebagai pemicu semangat kepada para peserta rapat, bahwa BTKP DIY adalah lembaga yang diharapkan dapat menjadi gerbang pembelajaran berbasis teknologi informasi, pemerintah provinsi DIY menaruh perhatian yang begitu besar akan eksistensi lembaga ini dengan dasar potensi besar yang dimiliki BTKP DIY, menjadikan perlunya perencanaan yang matang dan berlanjut, untuk benar-benar bisa mengangkat "intan" itu dari dasar lautan.
Perencanaan pertama yang dibahas pada rapat kala itu, adalah mengenai pemilihan guru-guru terbaik dari sekolah hasil diklat maupun pendampingan ICT EQEP, untuk diajak serta dalam mengembangkan TIK di DIY melalui BTKP. "Saya minta data peserta pendampingan maupun diklat yang berpotensi, untuk nantinya kita ajak bekerjasama membangun TIK di DIY melalui BTKP. Hal ini sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Ibu Kepala BTKP DIY, Dra. Tugini Tri Hayati", terangnya.
Selain untuk mengembangkan TIK di DIY, dalam jangka waktu dekat, para guru berpotensi itu akan kita pilih untuk menjadi peserta Diklat Pengelolaan Rumah Belajar. "Diklat ini adalah pekerjaan Pustekkom, kita hanya ketempatan dan menyiapkan peserta saja. Oleh karenanya, para peserta diklat dan pendampingan yang berpotensi ini, ditambah guru-guru dari SMA/SMK dan para Wakil Kepala Sekolah yang total berjumlah 90 orang peserta, akan dilatih di BTKP selama 1 hari dalam hal pengelolaan portal rumah belajar", lanjutnya.
Perencanaan kedua yang dibahas dalam rapat, adalah mengenai portal pembelajaran yang sudah dimiliki oleh BTKP DIY, yakni jogjabelajar.org. Pak Mul menginginkan, tim teknis bisa membuat konten pembelajaran kebanggaan BTKP tersebut sebagai ikon di Yogyakarta, melalui website resmi Pemprov DIY, jogjaprov.go.id. "Nantinya saya harap tim teknis bisa membuat preface atau tampilan halaman awal, seperti tampilan di Jogja Visit, yang akan kita tampilkan ke jogjaprov.go.id. Dimana dari tampilan itu, akan ada link-link yang menuju ke website BTKP, maupun ke konten jogjabelajar.org", tukasnya.
Perencanaan yang terakhir yang dibahas dalam rapat, adalah mengenai evaluasi topologi jaringan di BTKP DIY. Sebagaimana diketahui, ada dua jaringan utama yang ada di BTKP DIY, yakni jaringan dari Jardiknas, serta jaringan dari Jogja Media Net (JMN). Jaringan yang dimiliki, menurut Pak Mul, memiliki kapasitas bandwidth yang sama dengan bandwidth yang diberikan kepada UPTD lain dalam lingkup Dinas Dikpora DIY. "Tetapi kenapa kok disini lebih lambat daripada UPTD lain yang pernah saya akses internetnya dari sana. Ini menjadi PR bagi kita, untuk mengevaluasi topologi jaringan yang ada disini. Saya kira, permasalahan mungkin ada disitu", ujarnya.
Menjelang siang, rapat pun diakhiri, karena ada beberapa anggota tim teknis yang masih mempunyai tugas, baik untuk melakukan pendampingan, pelatihan, maupun tugas administrasi yang lain. "Yang terpenting, rapat ini akan kita lakukan setiap minggu sekali, untuk memantau perkembangan dari perencanaan yang telah kita susun itu. Selain itu juga dapat dimungkinkan untuk membuat perencanaan-perencanaan lain yang lebih lanjut, untuk membangun BTKP, sehingga intan yang terpendam itu bisa benar-benar terangkat keatas permukaan", tutupnya. (m.tok)