BTKP DIY Adakan Koordinasi Monev Tahap 2

BTKP DIY- Jumat (25/5) pagi, para pegawai dan karyawan BTKP serta beberapa orang guru berkumpul di Ruang Rapat BTKP DIY, dalam rangka mengikuti rapat koordinasi kedua, kegiatan monitoring dan evaluasi pemanfaatan media pembelajaran. Koordinasi kedua ini dilakukan setelah tahap awal kegiatan monev, yakni penjaringan instrumen monev kepada 504 sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di DIY sudah selesai dilaksanakan.

Kepala BTKP DIY, Dra. Tugini Tri Hayati dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada tim monev yang terdiri dari pegawai dan karyawan BTKP serta beberapa guru, yang telah menyelesaikan pekerjaan tahap awal dengan menemui responden di sekolah dan menyelesaikan administrasi laporan instrumen.

Untuk selanjutnya Bu Gin mengajak tim monev untuk menyelesaikan tahap pekerjaan berikutnya, yakni mengentri instrumen monev, lalu menganalisis dan mengevaluasi hasil entri instrumen, untuk kemudian dilaporkan hasil monev dalam wujud rekomendasi program. "Sehingga harapannya hasil dari monev ini bisa menjadi acuan untuk menyusun kebijakan-kebijakan di tahun mendatang", ujarnya.

Menanggapi pesan Bu Gin, sejurus kemudian Drs. Mulyanta, M.Kom. melakukan koordinasi dengan tim monev untuk membentuk tim entri yang dibagi per Kabupaten-Kota. Untuk Bantul, koordinator tim entri diampu oleh Wihardianto, dengan anggota Fahrul WK dan Sri Sulastri. Sementara untuk Gunungkidul, koordinator diampu oleh Supartini, dengan anggota Totok Cahyono dan Oki Pambudi. Selanjutnya untuk Kulonprogo, koordinator diampu oleh Dwi Budi Astutiek, dengan anggota Sugirah dan Udi Pudji Astuti. Untuk Sleman, koordinator diampu oleh Irfan Andi Wiranata, dengan anggota Susilo Adi Roto dan Sri Maryani. Sedangkan untuk Kota Yogyakarta, koordinator tim entri diampu oleh Dwi Retno Harti, dengan anggota Joko P. dan Herli Kristanti.

"Urutan tugasnya, besok Senin kita mengumpulkan instrumen, kemudian dipilah per Kabupaten-Kota. Kemudian instrumen tersebut dipilah lagi per jenjang, yakni SD, SMP, SMA, SMK. Selanjutnya, instrumen dipilah lagi berdasarkan kelompok Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi. Baru kemudian dientri menggunakan format excel yang sudah kami siapkan. Harapannya proses entri dapat dilakukan dengan cepat, sehingga bisa segera berlanjut ke tahap berikutnya, yakni analisis, evaluasi, dan pembuatan laporan", pungkas Pak Mul. (m.tok)