-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiBTKP DIY - Dikenal sebagai seorang pensiunan petugas protokoler Kepatihan, Sutoto, S.Pd. atau yang biasa dipanggil Pak Totok, menyampaikan kiat-kiat menjadi MC yang baik. Hal ini memang sangat diperlukan, tidak hanya di masyarakat saja, tetapi juga di dunia pendidikan.
Menurut Pak Totok, seorang Master of Ceremony (MC) adalah orang yang memandu acara dan bertanggung jawab atas tertib dan suksesnya acara, sekaligus sebagai seorang komunikator, yang menyampaikan pesan tentang susunan dan isi acara beserta pengisi acaranya kepada khalayak sebagai komunikan.
MC memiliki tugas yang harus diemban, yakni sebagai pengendali waktu, pengendali sistematikan acara, motivator khalayak, dan sebagai motivator pengisi acara.
Oleh karenanya, untuk mampu menjadi seorang MC yang baik, Pak Totok menyatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah, memiliki intelegensi tinggi,berpenampilan atraktif dan simpatik, ekspresi wajah yang baik, bahasa yang tepat dalam berkomunikasi, gaya bicara yang menarik, serta cara berbusana atau tata rias yang tepat, sesuai dengan karakter acara/lokasi dan waktu penyelenggaraan acara.
"Meskipun sampai sekarang belum ada panduan yg jelas untuk bahasa MC, tetapi hampir semua MC ketika melaksanakan tugasnya mempergunakan bahasa standart yg benar dan sopan. Contohnya adalah Sambutan Bapak Baskoro Aji, dengan hormat kami persilahkan, bukan dengan mengucapkan Sambutan Bapak Baskoro Aji, waktu dan tempat kami persilahkan", jelasnya.
Lebih lanjut, Pak Totok menyampaikan bahwa bahasa yang tepat dipakai dalam melaksanakan tugas sebagi MC adalah bahasa yang apabila diucapkan dapat menciptakan ekspresi suara, yang bertujuan memberikan kemudahan dalam mencerna pesan yang disampaikan, serta meningkatkan hubungan emosional antara MC dengan khalayak.
Ekspresi suara tersebut terangkum dalam rumus nada yang sudah dijadikan standar ideal dalam dunia pewara. Rumus nada tersebut terangkum dalam rumus nada Do Re Mi Fa Sol. Nada Do Re digunakan untuk acara pengajian, pernikahan dan seminar. Nada Mi Fa digunakan untuk serah terima jabatan, pelantikan dan seminar. Nada Sol digunakan untuk upacara bendera, serta Nada Do Re Mi Fa Sol digunakan untuk acara hiburan. (m.tok)