-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiSelasa, 29 Oktober 2024, bertempat di SLB N 1 Bantul, Balai Teknologi Komunikasi dan Pendidikan (Balai Tekkomdik DIY) melaksanakan kegiatan simulasi tes Virtual Reality (VR) yang ditujukan khusus bagi anak berkebutuhan khusus. Acara ini dihadiri oleh sejumlah peserta dari SLB N 1 Bantul, termasuk siswa dan guru pendamping, serta perwakilan dari Balai Tekkomdik .
Dalam pembukaan acara, Drs. Mulyanta, M.Kom sebagai perwakilan dari Balai Tekkomdik , menyampaikan sambutan sekaligus memperkenalkan peran penting teknologi informasi dalam menunjang fasilitas pendidikan, terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Bapak Mulyanta menekankan bahwa teknologi VR dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus, yang sering kali membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih visual dan interaktif.
Selain itu, Bapak Mulyanta juga memperkenalkan beberapa produk unggulan dari Balai Tekkomdik yang dirancang dengan tujuan spesifik untuk membantu perkembangan kemampuan anak berkebutuhan khusus. Salah satu produk tersebut adalah TABANAS (Tanggap Bencana Anak Autis), sebuah simulasi VR yang memberikan edukasi tentang tanggap bencana secara sederhana bagi anak autis, sehingga mereka dapat lebih siap dan tenang dalam menghadapi situasi darurat. Produk lainnya, yaitu SIFOGA (Simulasi Fokus dan Gerak Anak), bertujuan untuk meningkatkan keterampilan fokus dan gerak motorik anak. SIFOGA didesain secara khusus agar sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, di mana aktivitas dalam simulasi ini diharapkan dapat melatih konsentrasi dan koordinasi gerak mereka.
Simulasi VR tersebut diikuti oleh lima siswa dan lima guru pendamping yang dipilih oleh pihak SLB. Para peserta terdiri dari anak-anak dengan beragam kebutuhan khusus, termasuk anak autis, tunarungu, dan tunanetra. Setiap peserta dibimbing dengan teliti oleh Yokie Surya Prayoga dari Balai Tekkomdik, yang berperan sebagai fasilitator simulasi. Tim dari Balai Tekkomdik, Yokie Surya Prayoga memberikan arahan secara detail dan sabar kepada setiap peserta dalam menggunakan perangkat VR, mengingatkan tentang langkah-langkah yang perlu diikuti agar simulasi dapat berjalan dengan aman dan efektif. Proses simulasi ini juga diadaptasi agar sesuai dengan tingkat pemahaman dan kenyamanan anak-anak, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman belajar yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga menyenangkan.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2024, di SLB N 2 Bantul, di mana lima siswa dan lima guru pendamping turut serta dalam simulasi VR dengan bimbingan yang sama dari Balai Tekkomdik .
Selanjutnya, pada hari Jumat, 1 November 2024, kegiatan dilanjutkan di SLB Bina Anggita, yang diikuti oleh siswa dan guru pendamping lainnya, sehingga menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi anak berkebutuhan khusus untuk merasakan manfaat dari teknologi VR ini.
Para siswa tampak antusias, dan beberapa pendamping memberikan apresiasi tinggi terhadap teknologi VR yang mereka nilai sangat membantu dalam proses pembelajaran. Dengan adanya simulasi VR ini, diharapkan teknologi berbasis VR dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa berkebutuhan khusus melalui pendekatan pembelajaran yang inklusif dan interaktif. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penting dalam menunjukkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, di mana setiap anak, tanpa terkecuali, dapat mengakses pendidikan sesuai kebutuhan dan potensi mereka.