-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiBalai Tekkomdik DIY - Lectora adalah sebuah tools (alat) pengembangan media berbasis e-learning, juga sering dikenal sebagai perangkat lunak (software) authoring tool yaitu software yang memungkinkan penggabungan unsur teks, gambar, suara dan video menjadi sebuah multimedia pembelajaran yang interaktif. Tidak hanya itu, Software Authoring Tool Lectora juga bisa digunakan untuk membuat slide presentasi dan company Profile.
Lectora merupakan software yang berbayar yang dikembangkan oleh Perusahaan Trivantis, yang harga aslinya mencapai kisaran 23 juta rupiah. Akan tetapi, Trivantis juga telah menyediakan versi demo yang tidak berbayar, yang dapat digunakan oleh para Guru maupun tenaga kependidikan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif.
Perbedaan versi demo dan berbayar hanya dua. Yang pertama, Lectora versi demo hanya bisa berjalan selama 15 hari di komputer, terhitung sejak masa instal, sedangkan Lectora full version yang telah berbayar, tidak terdapat pembatasan waktu pemakaian. Kedua, pada saat media yang telah dirancang menggunakan Lectora versi demo dipublish menjadi multimedia pembelajaran interaktif, maka setelah media tersebut jadi, terdapat peringatan "This title was created with a demonstration version of Lectora", yang artinya media ini dibuat menggunakan versi demo Lectora. Tetapi tampilan peringatan ini sebenarnya tidak mengganggu pemakaian media. Karena tampilan ini hanya muncul sekali pada saat pertama kali mengakses media, dan dengan klik "OK", maka tampilan tersebut tidak akan nampak lagi.
Untuk mengatasi masalah yang pertama, cara aman yang dapat ditempuh para pemakai adalah dengan mengganti tanggal di Komputer/Laptop disesuaikan dengan tanggal pada saat pertama kali Software lectora diinstall, kemudian Lectora sudah bisa digunakan kembali. Klik DISINI untuk mendownload tutorial pengunduran tanggal komputer untuk aktivasi ulang Lectora versi demo.
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan yang kedua, para Guru dapat merancang media di Lectora versi demo, sedang proses publikasi media menjadi media jadi, dapat dilaksanakan di sekolah penerima program ICT EQEP, maupun di Balai Tekkomdik DIY. Hal ini dikarenakan, pada setiap sekolah penerima program ICT EQEP, telah diinstalkan 1 (satu) software asli di PC Server/PC Guru, dan di Balai Tekkomdik DIY, terdapat 20 komputer yang telah memiliki Lectora versi berbayar. Dengan dipublikasi pada Lectora versi berbayar, meskipun perancangan dilaksanakan di Lectora versi demo, maka tulisan "This title was created with a demonstration version of Lectora" tidak akan muncul lagi.
Permasalahan yang muncul di lapangan, banyak guru maupun praktisi pendidikan yang tidak "sabar" untuk melakukan langkah-langkah tersebut. Beberapa langkah negatif pun dilakukan untuk menghilangkan versi demo Lectora, diantaranya adalah penggunaan CRACK. Padahal, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh tim dari Balai Tekkomdik DIY dan laporan dari banyak Guru yang telah memakai crack, dengan pemakaian crack ini, hanya ada satu sisi positifnya, yakni menghilangkan pembatasan waktu pemakaian Lectora. Akan tetapi, justru beberapa fitur penting yang semula bisa diakses di versi demo, menjadi tidak bisa diakses di versi crack ini. Fitur-fitur yang tidak berfungsi setelah dilakukan cracking, diantaranya adalah button wizard (panduan mudah untuk membuat tombol interaktif), media library (perpustakaan media yang dimiliki oleh Lectora, yang berisi gambar-gambar dan animasi-animasi interaktif), dan berbagai fitur penting lainnya.
Oleh karena itu, Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) DIY SANGAT TIDAK MENYARANKAN Bapak/Ibu guru menggunakan CRACK untuk mengubah dari versi demo menjadi berbayar. Selain menyalahi Undang-Undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),software lectora yang menggunakan crack banyak tools yang menjadi tidak berfungsi dan akan menjadi masalah dalam proses pembuatan media pembelajaran interaktif. Semoga dengan artikel ini, dapat menyadarkan para Guru untuk tetap menggunakan Lectora versi demo, dan tidak menggunakan versi crack. (m.tok)