350 Guru ikuti Workshop Pembelajaran Abad 21

Balai Tekkomdik DIY- Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa memasuki abad 21.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. K. Baskara Aji pada saat pembukaan Workshop Pembukaan Abad 21 yang dilaksanakan di Auditorium Dinas Dikpora DIY, Kamis, 29 Agustus 2013. Workshop ini diikuti oleh lebih dari 350 orang Guru dari Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK se DIY.

Guna mempersiapkan sekolah dalam menyambut Pembelajaran Abad 21, lanjut Aji, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY melalui Balai Tekkomdik DIY telah mengembangkan sistem e-pembelajaran dengan nama Jogjabelajar yang terintegrasi dengan program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan lewat Pendayagunaan TIK (ICT-EQEP).  “Sistem dan program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan berbasis web online, membuat jejaring  (networking) antar sekolah, membangun ICT training center, memberikan layanan pembelajaran digital dan sekolah maya (virtual school)”, ungkapnya.

Dalam program ini Balai Tekkomdik DIY juga telah melatih para guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mereka dalam merancang, menyusun, dan mempublikasikan konten pembelajaran digital berbasis TIK, yang nantinya dapat dinikmati oleh seluruh siswa dan stakeholders pendidikan di DIY.  

Kedepan, untuk menumbuhkembangkan minat guru dalam mengembangkan materi ajar dengan mendayagunakan TIK , Balai Tekkomdik DIY akan memberikan apresiasi berupa reward/penghargaan kepada para guru yang berprestasi dalam Pengembangan Media Ajar Berbasis TIK.

“Selain itu, kami juga akan merevitalisasi server IDC (Internet Data Center) yang selama ini kami gunakan untuk menyimpan seluruh konten materi ajar yang ada pada sistem E-Learning Jogjabelajar. Revitalisasi ini diharapkan mampu memperlancar konektivitas sekolah dengan kami, sehingga seluruh konten materi ajar berbasis digital dapat diserap dengan mudah oleh setiap guru dan siswa di sekolah”, jelasnya.

Guna mengantisipasi kendala jarak dan teknologi yang terjadi di daerah terpencil, Balai Tekkomdik DIY juga mengembangkan layanan mobile learning service. Rencananya, Diawal Mobil Learning Service akan melayani 50 titik/node kelompok sasaran yang tidak terjangkau kemajuan teknologi informasi, untuk dapat belajar menggunakan komputer untua mengakses konten pembelajaran di server Jogjabelajar.

Mobil ini dilengkapi dengan antenna untuk koneksi internet via satelit (VISAT), sehingga meskipun di daerah terpencil, koneksi internet tetap akan stabil. Selain itu, di dalam mobil ini juga terdapat komputer-komputer canggih untuk pengaksesan materi ajar digital dalam Jogjabelajar.

Dengan semua usaha dan daya upaya yang kami lakukan ini, kami berharap dukungan dari semua pihak dan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kami siap menghadapi pembelajaran Abad 21, guna meningkatkan kualitas pendidikan di DIY. (m.tok)