-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiBayangkan jika Anda sedang asyik mengobrol di WhatsApp, Telegram, atau layanan perpesanan. Kemudian tiba-tiba seseorang mengintip oborolan tersebut dari belakang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika obrolan tersebut bersifat rahasia, pribadi dan cukup memalukan untuk dilihat orang lain. Peneliti di Google mencoba memberikan solusinya melalui sistem anti-tukang intip. Sistem yang dinamakan "electronic screen protector" tersebut dapat memberikan peringatan saat orang asing mengintip ke layar smartphone pengguna. Sistem tersebut dibuat oleh Florian Schroff dan See Jun Ryu.
Keduanya akan memamerkan sistem buatannya dalam ajang konferensi Neural Information Processing System (NIPS). Ajang tersebut bakal digelar pekan depan di California. Mengutip halaman Phone Arena, Rabu (29/11/2017), "electronic screen protector bekerja dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin dan kamera depan untuk memindai wajah si tukang intip.
Kemampuan ini diciptakan dengan memanfaatkan kamera depan yang dikombinasikan dengan sistem deteksi wajah dan tatapan mata. Inilah yang kemudian membuat fitur tersebut mampu mengidentifikasi siapa pun yang sedang melirik layar ponsel selain penggunanya. Sistem akan mendeteksi jika terdapat orang lain alias bukan pemilik yang menatap ke layar smartphone. Setelah itu akan muncul peringatan bahwa privasi pengguna sedang terancam secara real time. Dari demo yang diunggah di halaman YouTube, tampaknya teknologi tersebut mampu mendeteksi tatapan mata dalam 2 milidetik, atau lebih cepat dibandingkan pemindai wajah yang bisa mendeteksi selama 47 milidetik.
Seseorang tampak tengah mengetik pesan diaplikasi WhatsApp. Tidak berselang lama, orang asing datang melirik layar ponsel kita tersebut. Seketika, tampilan WhatsApp akan berganti menjadi kamera depan dan menampilkan peringatan ada orang asing yang sedang menatap ponsel kita.
Tampilannya dilengkapi dengan kotak merah yang mengidentifikasi wajah orang asing, serta garis penunjuk berwarna pelangi. Ketika orang asing tersebut tidak lagi menaruh pandangan ke layar, antarmuka WhatsApp dimunculkan kembali seperti semula.
Peneliti mengatakan, sistemnya dapat bekerja dengan baik di segala kondisi pencahayaan dan bisa mengenali banyak pose wajah. Jadi bagi para pengguna smartphone sekarang bisa sedikit bernafas lega untuk menjaga prifasi anda dari orang yang “kepo” atau tukang intip yang ingin tau tentang segala urusan pribadi kita, karena aplikasi tersebut akan segera dapat di gunakan bagi para pecinta atau pengguna smartphone.
Sumber : www.phonearena.com