Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta Pencipta Alat Penyaring Sampah

Di tengah sorotan negatif terhadap perilaku sejumlah remaja di negeri tercinta ini, ternyata masih ada ratusan bahkan mungkin ribuan yang berprestasi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Lebih membanggakan lagi, mereka adalah anak bangsa yang saat ini masih mengenyam pendidikan di sekolah menengah dan masih berusia belasan tahun.

Ide ini berawal dari keprihatinan mereka yang setiap hari melewati kawasan Kali Code setiap berangkat sekolah. Pinggiran sungai yang juga merupakan kawasan penduduk tersebut tentu menimbulkan permasalahan menumpuknya sampah yang sulit diatasi oleh pemerintah kota. Dan dari kurangnya kesadaran masyarakat akan sampah, tiga siswa SMA menciptakan alat penyaring sampah di sungai. Mereka itu ialah Elizabeth Widya Nidianita, Nurina Zahra Rahmati, dan Tri Ayu Lestari yang berasal dari SMA 6 Yogyakarta.

Temuan yang membuahkan medali emas pada lomba inventor muda dalam kompetisi International Exhibition Young Inventors (IEYI) di Malaysia dalam kategori Green Technology. Kompetisi International Exhibition of Young Inventors (IEYI) mengundang inventor muda untuk berinovasi berlangsung di Malaysia. Prototype tersebut berukuran 50 x 30 cm berwarna perak. Di sisi mulut alat yang diberi nama Thundershot ini terdapat baling-baling vertikal yang mampu menarik arus.

Di sisi pangkalnya terdapat sabuk berputar yang dipasang plat menyerupai sekop. Alat penyaring sampah atau disebut juga turbine-under-shot waste filter ini sangat cocok diaplikasikan di Indonesia yang kesadaran masyarakatnya akan sampah masih kurang. Banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah di sungai akan membawa dampak negatif bagi ekosistem di sungai. Selain itu juga dampak yang sering dirasakan yaitu bencana banjir.

Hal ini yang menjadi latar belakang ide siswa SMA 6 Yogyakarta hingga membawa mereka mendapatkan medali emas dengan kategori green technology. Alat ini masih dikembangkan lebih lanjut agar dapat segera direalisasikan. Menurut Nurina, alat ini masih akan disempurnakan dan terus disosialisasikan ke masyarakat. Ia juga menambahkan, bahwa akan mengembangkan lebih lanjut agar bak sampah yang terdesain saat ini dapat memisahkan antara sampah organik dan yang nonorganik.

Prototipe ini memiliki dua turbin yang berfungsi untuk membuat arus untuk menarik dan mengumpulkan sampah ke saluran bagian tengah, wadah yang terpasang berupaya jaring untuk mengangkat sampah yang sudah terkumpul dan akan masuk ke bak penampung sampah yang bisa diambil antara dua sampai tiga hari. Jika alat itu nantinya dipasang dalam beberapa titik sungai, maka akan dapat menyelesaikan permasalahan banjir yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia seperti halnya di Jakarta.