Philipe Kahn, Kamera Ponsel Pertama di Dunia

Ponsel telah menjadi gadget yang paling sering digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari. Bahkan, ponsel bisa dibilang sebagai gadget wajib punya. Ini karena fitur dalam ponsel sudah sangat beragam sehingga fungsinya tak sekedar untuk mengirim pesan singkat ataupun menelepon. Salah satu fitur ponsel yang banyak digunakan dan dipilih ialah kamera. Beberapa tipe ponsel tertentu bahkan memiliki keunggulan utama dari segi kameranya. Fitur kamera juga seringkali jadi bahan pertimbangan utama bagi seseorang yang hendak membeli gadget ini.  Saat ini, kamera menjadi salah satu fitur wajib yang ada di smartphone. Meskipun sudah menjadi fitur utama di smartphone, nyatanya belum banyak yang mengetahui kisah mengenai kamera pertama di ponsel.

Namun, tahukah kalian seperti apa kamera ponsel yang pertama kali ada di dunia?

Dikutip dari Tech Spot, orang yang pertama mengembangkan ponsel di kamera adalah Philipe Kahn. Ia memang bukan dikenal sebagai sosok ternama, tapi kontribusinya dalam pengembangan teknologi awal kamera di ponsel tak dapat dihiraukan. Saat pertama kali membuat kamera ponsel, Kahn menggunakannya untuk memotret anaknya yang baru saja lahir. Tak hanya mengambil foto, ia pun langsung membagi hasil gambar tersebut dengan orang-orang terdekatnya melalui internet.

Foto itu pun diakui menjadi hasil gambar pertama yang dihasilkan oleh ponsel. Bahkan, foto ini masuk ke dalam 100 foto paling berpengaruh sepanjang masa versi majalah TIME. Hal yang dilakukan Kahn itu pun diakui sebagai sebuah terobosan mengingat peristiwa itu terjadi pada pertengahan 1997, yang ketika itu ponsel berkamera dan media sosial belum eksis seperti sekarang ini.

Lantas, teknologi apa yang digunakan pria tersebut? Ia memanfaatkan kamera digital Casio QV, ponsel Motorola StarTAC, dan laptop untuk menangkap gambar. Selepas itu, ia segera mengirimkan gambar tersebut ke kontaknya melalui teknik yang disebut 'Instant-Picture-Mail'. Menyadari ada potensi dari teknologi yang dikembangkan tersebut, ia pun bertemu dengan Kodak dan Polaroid untuk berbagi ide mengenai ponsel kamera.

Akan tetapi, ide Kahn itu menemui jalan buntu karena  ditolak oleh dua perusahaan tersebut. Menurut mereka, ponsel hanya akan fokus untuk kebutuhan komunikasi suara sehingga tak akan memanfaatkan kamera. Tak menyerah, Kahn memperkenalkan ide tersebut pada salah satu perusahaan asal Jepang Sharp. Tertarik dengan teknologi itu, mereka pun merilis ponsel yang terintegrasi dengan kamera pada tahun 2000. Beberapa tahun kemudian, operator seluler Sprint tertarik pada teknologi itu dan memboyongnya ke Amerika Serikat. Kahn kini sudah tak berkutat di dunia ponsel, ia memilih fokus ke kecerdasan buatan, machine learning, dan data science.