-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiSeiring perkembangan teknologi, tren pengisian daya pun ikut berkembang. Sebelumnya bila kita ingin melakukan charger untuk ponsel pintar, kita harus membawa pengisi daya dan harus mencari stop kontak. Setelah era pengisian daya dengan charger dengan stop kontak teknologi pengisian daya bekembang dengan pengisi baterai portable atau dikenal dengan power bank. Dengan cepatnya perkembangan wireless teknologi pengisian daya pun ikut merasakan imbasnya.
Teknologi pengisian daya nirkabel ini diprediksi akan menjadi tren pada tahun ini (2017). Beberapa ponsel model terbaru telah dibekali dengan fitur ini, sebut saja ponsel pintar Galaxy S8 dan Galaxy S8+ besutan Samsung merupakan ponsel yang telah dibekali fitur ini. Banyak vendor yang sesumbar tentang betapa canggihnya teknologi pengisian daya nirkabel, pada artikel kali ini akan kami bahas tentang teknologi yang digunakan pada wireless charger. Pada umumnya ada dua teknologi yang digunakan pada wireless charger metode induksi dan metode resonansi
1. Metode induksi
Metode ini adalah metode yang paling umum ditanamkan pada Wireless Charger. dilansir dari indoenergi.com, wireless charger menggunakan magnet untuk mengirimkan energi. Arus listrik bergerak melalui kumparan didalamnya, menciptakan medan magnet. Perangkat yang akan diisi juga dilengkapi kumparan kabel lebih kecil. Listrik dihasilkan saat kabel diletakkan pada ruang magnetik yang dihasilkan Listrik yang dihasilkan dapat diubah menggunakan komponen elektrik sederhana untuk memghasilkan suplai daya stabil sehingga dapat mengisi daya baterai.
2. Metode Resonansi
Wireless Charger menggunakan metode induksi memiliki kelemahan dalam jarak, dengan menggukan metode ini perangkat anda harus berada sangat dekat bahkan menempel dengan alat pengisi daya tersebut. Untuk menjawab permasalah jarak tersebut beberapa peneliti dari Massachusetts Instituts of Technology (MIT) menawarkan sebuah metode yang memiliki jarak jangkauan lebih jauh dengan menggunakan metode resonansi. Seperti yang dilansir dari news.mit.edu teknologi ini masih dengan menggunakan dengan menggunakan medan magnet, yang membuatnya berbeda adalah gelombang magnet yang dipancarkan dengan frekuensi tertentu. Dengan metode ini perangkat dapat mendapatkan daya dari jarak 2 kaki.
Teknologi yang ditawarkan diatas masih dalam pengembangan masih dibutuhkan banyak penelitian lebih lanjut agar teknologi tersebut dapat bermanfaat dengan maksimal dan dapat diminimalisir kelemahan dan kemungkinan kecelakaan yang ditimbulkan oleh malfungsi dari teknologi tersebut.