Pengembangan Media Pembelajaran Microlearning

Perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Tidak ada aspek di dunia ini yang tidak mengalami proses perubahan. Perubahan dalam satu aspek kehidupan biasanya mempengaruhi perubahan pada aspek yang lain, hal ini dikarenakan semua aspek dalam kehidupan masyarakat saling terkait satu sama lain.

Teknologi adalah salah satu aspek yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahan teknologi terjadi sangat cepat dan massif. Perkembangan teknologi dari masa ke masa seperti tidak ada habisnya dan tidak terprediksi. Aspek teknologi yang paling cepat mengalami perubahan adalah teknologi pada bidang informasi dan komunikasi atau lebih dikenal dengan TIK. Perkembangan TIK yang sangat cepat sangat mempengaruhi aspek yang lain seperti budaya, sosial, ekonomi, keamanan hingga Pendidikan.

Pendidikan menjadi aspek yang terkena dampak langsung dari perkembangan TIK yang begitu pesat. Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia yang mendukung perkembangan TIK adalah dua hal yang menjadi konsen dunia pendidikan dalam merespon perubahan yang cepat dalam dunia TIK. Penyiapan kurikulum yang sesuai dengan kemajuan TIK menjadi sebuah keharusan. Kurikulum ini nanti mencakup banyak hal yang harus beradaptasi dengan perkembangan TIK terbaru.

Pembelajaran Mikro (Microlearning)

Perkembangan teknologi pasti menimbulkan perubahan pada masyarakat, misalnya secara sosial kultural bahkan bisa sampai mengubah karakter dan perilaku. Perubahan yang terjadi berdampak pula pada perubahan karakteristik peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda pada tiap generasinya, mulai dari generasi kolonial atau Baby Boomers hingga generasi Z dan Alpha.

Perbedaan karakteristik peserta didik menjadi sebuah tantangan tersendiri. Inovasi-inovasi mengenai metode dan model pembelajaran yang paling efektif dan sesuai dengan karakteristik peserta didik harus senantiasa dilakukan. Salah satu metode yang bisa menjadi alternatif pembelajaran adalah microlearning.

Istilah  Microlearning muncul pertama kali di tahun 1963 dalam sebuah buku berjudul The Economics of Human Resources karangan Hector Correa.  Namun, sebagai metode  untuk belajar, microlearning mulai mendapatkan perhatian sejak maraknya internet pada tahun 1990-an seiring masifnya penggunaan smartphone. Microlearning berasal dari kata micro yang berarti kecil dan learning yang berarti pembelajaran. Secara bahasa, microlearning berarti pembelajaran skala kecil atau singkat.  microlearning merupakan metode yang digunakan dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara memecah materi menjadi unit-unit informasi yang lebih  kecil atau pendek.

Microlearning muncul sebagai jawaban atas penelitian yang menyimpulkan bahwa otak manusia memiliki keterbatasan kapasitas Ketika menyerap dan mempertahankan informasi salam satu waktu tertentu.

George Millers, seorang psikolog asal Amerika Serikat, mendukung tesis ini melalui penelitiannya yang menyebutkan bahwa dalam sebuah sesi kelas seorang manusia hanya bisa menyerap 5 hingga 9 potong informasi sebelum kemudian menyimpannya dalam memori jangka panjang atau menghapusnya sama sekali dari ingatan.

Metode Microlearning merupakan menjadi alternatif pendekatan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi dalam satu materi.Hal ini bisa dimungkinkan karena materi yang disajikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil dan waktu yang relatif tidak lama. Microlearning juga bisa menjadi  metode yang efektif mengubah murid yang pasif menjadi terlibat dan bersemangat mengikuti pelajaran, apalagi jika microlearning ditunjang dengan media pembelajaran yang tepat.

Beberapa keuntungan penerapan microlearning antara lain :

  1. Meningkatkan partisipasi.
  2. Lebih mudah mengingat pelajaran.
  3. Memudahkan guru untuk update konten.
  4. Efektif dan efisien.
  5. Materi pembelajaran lebih personal

Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk juga metode microlearning. Beberapa hal yang menjadi kelemahan microlearning antara lain :

  1. Butuh Waktu Lebih Lama untuk Menyelesaikan Materi
  2. Tidak Cocok untuk Materi Kompleks dan Rumit
  3. Dapat Membingungkan jika Guru Tidak Piawai

Media Pembelajaran berbasis Microlearning

Salah satu faktor penentu kesuksesan penerapan microlearning adalah ketersediaan media pembelajaran yang mendukung. Media pembelajaran yang digunakan harus secara spesifik media yang memang dirancang untuk microlearning. Media yang digunakan untuk microlearning memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media yang biasa pada umumnya.

 Karakteristik microlearning mengharuskan konten belajar dengan durasi yang cukup panjang disajikan menjadi video singkat dengan durasi 1 – 3 menit, bahkan bisa dijadikan hanya satu infografis dalam satu lembar. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kelebihan kognitif siswa sehingga konten mudah untuk diserap dan diingat.

Penyajian dengan strategi microlearning menghasilkan jenis konten yang singkat, praktis dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja ketika dibutuhkan. Microlearning dikatakan mampu membuat proses pembelajaran dalam e-learning lebih efektif karena  4 alasan, yaitu :

  1. Konten belajar dibuat sangat kecil (Bite sized)
    Seperti yang sudah disebutkan, fokus saat siswa belajar akan mudah teralihkan oleh gangguan lain diluar konteks belajar , oleh sebab itu penyajian materi yang singkat lebih mudah untuk dimengerti.
  2. Spesifik
    Sesuai dengan ukuran yang kecil, konten yang disajikan tidak penuh dengan teori saja, melainkan satu teori dengan satu contoh atau praktek yang sesuai dengan masalah yang sering di temukan.
  3. Cepat
    Penyajian konten yang singkat akan menghasilkan waktu belajar yang singkat  sehingga ketika di akses di ponsel , satu learning object bisa di pahami dengan cepat. Sehingga pelajar tidak terditraksi dengan gangguan luar konteks belajar.
  4. Menyesuaikan Kondisi dan Kebutuhan
    Learning object dapat dibuat dapat sewaktu – waktu dibutuhkan sehingga memudahkan untuk pelajar untuk mencari dan mengakses kembali konten tersebut.

Jenis-jenis media berbasis Microlearning

Media pembelajaran menjadi salah satu factor yang sangat penting dalam microlearning. Efektivitas microlearning sangat bergantung pada media yang digunakan. Ketepatan pemilihan jenis media juga harus menjadi pertimbangan, semakin variatif media yang digunakan bisa meningkatkan efektivitas penerapan microlearning.

Berikut ini beberapa contoh mengenap jenis-jenis media microlearning.

  1. Video

    Video merupakan jenis media yang paling banyak diakses oleh masyarakat. Masyarakat mengakses video melalu banyak platform yang tersedia. Youtube menjadi platform yang menjadi rujukan bagi setiap kalangan yang akan mencari sebuah video dengan tema atau topik tertentu.

    Jenis video yang ada di Youtube sangat beragam termasuk variasi topiknya. Video yang bisa masuk kategori microlearning juga tersedia di Youtube. Video Microlearning biasanya disajikan dalam dua bentuk yakni Video Explainer dan juga dalam bentuk Motion Graphics.

    Microlearning video biasanya adalah video cepat dan disajikan dengan bahasa sederhana. Beberapa scene kemugnkinan terdiri dari gambar yang diberikan penjelasan. Video dirancang menghibur namun tetap berdampak terhadap pengetahuan peserta didik. Peserta didik tetap fokus dengan durasi video pendek dan ukurannya juga kecil sehingga bisa dibagikan dengan mudah ke teman kelas.

  2. Aplikasi
    Aplikasi yang dimaksud dalam media microlearning adalah aplikasi pembelajaran yang berisi micro-conten pembelajaran dan dilengkapi dengan fasilitas navigasi yang memudahkan peserta didik belajar. Konsep pembelajaran yang diterapkan dalam aplikasi dalam bentuk instruksi untuk mengerjakan, membaca dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada kaitannya dengan topik yang dipelajari.

  3. Gamifikasi

    Gamifikasi adalah microlearning yang serupa dengan Aplikasi pembelajaran hanya saja tujuan-tujuan pembelajaran disamarkan dalam misi-misi yang menyerupai game. Score yang didapatkan peserta didik lebih bersifat pencapaian yang kadang tidak berasal dari aturan penskoran yang baku sesuai dengan teori pengukuran.

    Tujuan dari Gamifikasi ini meningkatkan motivasi dan jumlah aktivitas pembelajaran peserta didik dengan metide lebih menyenangkan. Contoh dari Gamifikasi ini seperti menjawab soal dalam bentuk quiz yang setiap jawaban yang benar bisa saja berbeda hasilnya dengan orang meskipun hasilnya sama.
  4. Infografik
    Infografik adalah media dua dimensi yang berisi informasi yang dituangkan dalam bentuk grafik, gambar dan kata. Kata disusun sedemikian rupa dengan menitikan beratkan informasi dan estetika dari media yang dihasilkan.

  5. Sosial Media
    Sosial media juga bisa masuk dalam microlearning. Mengapa ini penting untuk diperhatikan, hal ini karena pengguna internet juga menghabiskan waktu yang lama di sosial media. Sosial media seperti facebook, twitter, instagram dan tik tok bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran.

Peran media pada microlearning sangat vital, oleh karena itulah dibutuhkan perencanaan yang matang saat menyiapkan media tersebut. Kombinasi dari pemakaian jenis media bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan efektivitas penarapan microlearning.

Media pembelajaran berbasis microlearning juga bisa diterapkan secara mandiri meskipun tidak secara khusus menerapkan metode microlearning saat pembelajaran. Karakteristik media berbasis microlearning yang memiliki durasi yang singkat terutama video, menjadi tren yang digemari saat ini. Oleh karena itulah guru harus bisa melihat peluang ini sehingga bisa mengembangkan dan memanfaatkan media ini untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sumber Rujukan

Acerforeducation.com, “metode-microlearning”  https://acerforeducation.id/edukasi/metode-microlearning/ [diakses 9 Oktober 2023]

Ahmaddahlan.net, “microlearning-dan-media-micro-content” https://ahmaddahlan.net/microlearning-dan-media-micro-content/ [diakses 19 Oktober 2023]

Binus.ac.id, “ micro-learning-sebuah-trend-baru-dalam-mendesain-learning-object” <ttps://binus.ac.id/knowledge/2019/02/micro-learning-sebuah-trend-baru-dalam-mendesain-learning-object/> [diakses 9 Oktober 2023]

Kumparan.com, “ microlearning-metode-pembelajaran-seru-dan-praktis-paling-kekinian” https://kumparan.com/sekarragilpangesti/microlearning-metode-pembelajaran-seru-dan-praktis-paling-kekinian-20CDncVEJq4/2 [diakses 9 Oktober 2023>