Mengenal Augmented Reality

Teknologi berkembang dengan sangat cepat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi yang berhubungan dengan internet seakan menjadi primadona bagi semua kalangan. Perkembangan teknologi tersebut mengharuskan semua bidang berubah menyesuaikan diri supaya tidak ditinggalkan oleh teknologi tersebut, termasuk diantaranya dalam bidang pendidikan.

Definisi Augmented Reality

Salah satu tren teknologi terbaru saat ini adalah pemanfaatan Augmented Reality. Menurut Azuma (1997) melalui Bintoro Styawan dalam Jurnal  Augmented Reality dalam Pembelajaran IPA Bagi Siswa SD, Augmented Reality (AR) didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya, bersifat interaktif menurut dunia nyata serta berbentuk animasi tiga dimensi. Augmented Reality berarti menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata melalui teknologi dan memproyeksinya secara real-time. Teknologi gadget saat ini sangat memungkinkan penerapan teknologi Augmented Reality.

Sejarah Augmented Reality

Berikut merupakan sejarah penggunaan Augmented Reality Ilmawan Mustaqim dan Nanang Kurniawan dalam Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality 
“Menurut Raajan (2014) Augmented Reality pertama kali digunakan pada tahun 1957-1962 oleh seorang Sinematografer bernama Norton Heilig, yang diberi nama Sensorama. Sensorama merupakan sebuah simulator yang dapat mensimulasikan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Sutherland melakukan claim telah menemukan head-mounted display yang sering disingkat menjadi HMD. HMD menjadi cikal bakal pemanfaatan Augmented Reality yang menggunakan perangkat keras dan dipasang di kepala pengguna. Contoh pemanfaatan HMD pada saat ini adalah Google Glass. Di era 2000-an tepatnya tahun 2009, Sqoosha memperkenalkan FLARToolkit, yang merupakan hasil pengembangan dari ARToolkit. FLARToolkit dapat digunakan untuk menambahkan Augmented Reality pada website, karena keluaran yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Pada tahun 2010, Acrossair membenamkan teknologi AR pada I-Phone 3GS”

Bahasa mudahnya teknologi Augmented Reality menggabungkan secara real-time konten digital baik 2D atau 3D dengan dunia nyata dengan diproyeksikan melalui bantuan webcam, computer, kamera bahkan kacamata khusus. Perangkat tersebut berfungsi sebagai output device yang menampilkan sebuah informasi berupa bentuk video, gambar, animasi ataupun model 3D. Sehingga, pengguna bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. Augmented Reality atau AR  menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Semua teknologi tidak bisa berdiri sendiri, termasuk juga Augmented Reality. Komponen teknologi pendukung Augmented Reality antara lain kamera dan sensor, perangkat proyeksi dan refleksi.

Jenis-jenis Augmented Reality

Perkembangan teknologi Augmented Reality semakin canggih. Menurut www.dicoding.com, Augmented Reality dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

  1. Marker Based Augmented Reality
    Beberapa orang menyebutnya image recognition. Karena jenis AR ini memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya. Objek visual bisa berbentuk apa saja, dari kode QR yang dicetak hingga simbol khusus. Perangkat AR ini juga menghitung posisi dan orientasi marker untuk memposisikan konten. Dengan begitu, marker akan menampilkan animasi digital yang dapat dilihat oleh pengguna.
  2. Markerless Augmented Reality
    Jenis ini yang menjadikan Augmented Reality dipakai secara luas. Markerless AR menggunakan teknologi GPS, pengukur kecepatan, kompas digital serta akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi kamu.
    Teknologi markerless Augmented Reality yang terdapat pada perangkat smartphone kamu memiliki ketersediaan fitur pendeteksian lokasi. Jenis ini umum digunakan untuk memetakan arah, dan aplikasi seluler berbasis lokasi lainnya.
  3. Projection Based Augmented Reality
    Projection based Augmented Reality bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan real. Dalam beberapa kasus memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Ini seperti hologram yang kamu lihat di film bergenre sci-fi seperti Star Wars. AR ini mampu mendeteksi interaksi antara pengguna dengan proyeksi melalui perubahannya.
  4. Superimpositioan Based Augmented Reality
    Superimposition Based Augmented Reality mampu mengganti tampilan asli dengan augmented, baik full maupun sebagian. Disinilah object recognition memainkan peranan penting.

Penerapan Augmented Reality

Saat ini teknologi Augmented Reality sudah diterapkan pada banyak bidang kehidupan. Beberapa contoh penerapan Augmented Reality antara lain :

  1. Bidang Kedokteran
    Augmented Reality dalam bidang kedokteran seperti simulasi operasi, untuk melihat gambaran organ dalam manusia secara lebih nyata. Simulasi ini biasanya digunakan sebagai latihan sebelum praktek operasi langsung.
  2. Bidang Hiburan
    Dunia Hiburan menjadi salah satu bidang yang cukup banyak memanfaatkan teknologi Augmented Reality. Industri film, siaran berita cuaca, iklan dalam pertandingan olahraga adalah sederet contoh penggunaan AR dalam bidang hiburan.
  3. Game
    Teknologi Augmented juga sudah diterapkan pada pengembangan game dewasa ini. Contoh paling jelas adalah gama Pokemon Go!, selain itu masih banyak game lain yang juga menggunakan teknologi AR misalnya Jurrasic Park, Harry Potter dan yang lainnya.
  4. Social Media dan Aplikasi Smartphone
    Smartphone merupakan salah satu device yang mendukung penggunaan Augmented Reality, dikarenakan teknologi smartphone saat ini sudah semakin canggih, terutama kualitas kameranya. Aplikasi yang berbasis smartphone sudah banyak yang menerapkan teknologi AR. Filter Instagram, teknologi navigasi smartphone adalah contoh penerapan AR dalam bidang social media dan aplikasi smartphone.

Sebenarnya masih banyak contoh penggunaan teknologi Augmented Reality saat ini misalnya dalam bidang pendidikan, industry dan sebagainya. Pembahasan mengenai penerapan AR dalam bidang pendidikan akan diulas dalam artikel berikutnya. Artikel ini hanya sebagai permulaan untuk lebih mengenal teknologi Augmented Reality.

Oleh : Ngatifudin Firdaus*)

DAFTAR PUSTAKA :
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2020/
https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-augmented-reality-dan-contohnya/
Mustaqim, Ilmawan., & Kurniawan, Nanang. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Jurnal Edukasi Elektro, 1,1.
Setyawan, Bintoro., Rufi’i., & Fatirul, Ach Noor. (2019). Augmented Reality Dalam Pembelajaran IPA Bagi Siswa SD. Jurnal Teknologi Pendidikan, 07, 78-90.