-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiSaat ini ada 250 juta orang di dunia yang tidak mendapatkan berkah penglihatan normal. Angkanya memang menurun drastis dibanding tahun 90-an, tetapi kini mayoritas populasi penderita terkonsentrasi di negara-negara berkembang. Hal tersebut memberikan dampak ekonomi di wilayah itu: para penderita tidak bisa bekerja optimal dan sulit bagi mereka buat mendapatkan pengobatan karena biaya.
Satu tim inovator ingin memberikan solusi terhadap problem tersebut. Di CES 2018 kemarin, mereka memamerkan ujung tombak dari kampanye ‘menghapuskan kebutaan di tahun 2020’, yaitu sebuah perangkat unik bernama eSight. eSight adalah wearable device yang memungkinkan penderita gangguan visual untuk bisa melihat normal kembali. Solusi tersebut praktis, ‘hands-free’, dan sama sekali tidak memerlukan operasi. eSight merupakan visor berpenampilan seperti versi kecil PlayStation VR. Seperti smart glasses atau head-mounted display, ia didesain untuk dikenakan di kepala. Jika dibutuhkan, produsen juga bisa membubuhkan lensa di bagian dalam. Sebuah kamera berkecepatan tinggi di luar bertugas ‘melihat’ dunia di sekitar sang pengguna, lalu gambar tersebut diproyeksikan ke sepasang layar OLED.
Kacamata pintar ini dibekali software khusus yang berfungsi untuk mempertajam dan membersihkan gambar-gambar. Para developer-nya berjanji tidak akan ada lag/keterlambatan antara image yang dilihat kamera dengan output di layar, lalu hasilnya pun tidak terlihat seperti gambar digital. Lalu karena bagian visor bisa dinaik-turunkan (dinamai sistem Bioptic Tilt), kita tidak kehilangan kemampuan melihat keadaan di sekitar. eSight turut dilengkapi unit kendali terpisah, memungkinkan Anda menyesuaikan posisi visor serta mengaktifkan fitur zoom. Di sana bahkan tersedia port HDMI untuk menyambungkan perangkat ini ke unit player. Berkat kapabilitas ini, pengguna bisa menikmati serial TV atau film seperti saat mengaksesnya dari headset virtual reality.
Device ini memperkenankan para penderita gangguan penglihatan buat beraktivitas sehari-hari, melakukan kegiatan edukasi (mengikuti kelas di sekolah hingga kuliah), hingga bekerja secara normal. Dan berbeda dari perangkat wearable immersive sejenis, absennya latency memastikan user tidak merasa mual ketika mengenakannya serta tidak menyebabkan masalah ketidakseimbangan saat berjalan. Sebagai informasi, eSight adalah perangkat kacamata yang menggabungkan antara kamera, teknologi layar, dan komputasi canggih yang mampu memberikan rekaman secara real-time bagi para penyandang kebutaan. Pengguna memiliki kontrol penuh atas gambar yang mereka lihat, berarti dapat memperbesar serta menyesuaikan tampilan objek untuk memastikan mata dapat menafsirkan kualitas gambar terbaik.