JOSEPH WOODLAND PENEMU BARCODE

Jika anda membeli suatu barang di toko , perhatikan bagian belakang atau bagian bawah barang yang anda beli, tentu anda akan menemukan gambar yang bergaris-garis hitam atau biasa yang kita sebut Barcode.  Barcode sendiri adalah sebuah kode batang atau kode palang (bahasa Inggris: barcode) yaitu suatu kumpulan data optik yang bisa dibaca oleh mesin. Selain pada barang, sekarang anda dapat menemukan di ID Card, ataupun scanner pada beberapa aplikasi jejaring sosial yang ada di smartphone. Namun apakah anda tahu siapa penemu barcode pertama kali?

Dari sejarah ,kita mengenal nama Norman Joseph Woodland dialah penemu barcode yang sekarang digunakan di seluruh dunia. Norman Joseph Woodland Lahir di New jersey pada tanggal 6 September 1921. Dalam histori pendidikannya, Woodland mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin (BSME) dari Drexel University di tahun 1947. Selama Perang Dunia II, Woodland dipekerjakan sebagai asisten teknis dengan Proyek Manhattan di Oak Ridge, Tennessee. Dari 1948-1949, Woodland bekerja sebagai dosen di teknik mesin di Drexel.

Pada saat menempuh pendidikan di Drexel University, Woodland mendapatkan tantangan dari seorang pengusaha toko kelontong untuk meminta sebuah rekayasa agar informasi produk dapat ditangkap ketika melakukan checkout. Akhirnya Woodland membuat prototype dengan menciptakan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet, Namun prototype tersebut ditolak dengan alasan kurang akurat dan biaya yang mahal. Hingga pada akhirnya pada tahun 1949 Woodland berhasil menciptakan prototype yang lebih baik. Pada tanggal 7 Oktober 1952, Woodland mendapatkan hak paten dari hasil penelitian mereka. Dan pada tahun 1970 untuk pertama kalinya Barcode dipakai secara komersial oleh  perusahaan retail Monach Marking. Sedangkan pemakaiannya pada kegiatan Industri pertama kali dilakukan oleh Plessy Telecommunications pada tahun 1972.

Woodland menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 9 Desember 2012 di Edgewater New Jersey Amerika dikarenakan komplikasi dari efek penyakit Alzheimer yang sudah lama diderita. Sampai saat ini Barcode semakin dikembangkan dan dipergunakan tidak hanya untuk kegiatan retail saja melainkan dapat diterapkan di ID Card, kegiatan industri, bahkan sebagai scanner di beberapa aplikasi jejaring social yang ada di smartphone.

Sumber : Plimbi.com