-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiGambar fotografi merupakan salah-satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: Pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan tercetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film stripes dan transparencies.
Gambar fotografi bisa dipergunakan baik untuk tujuan pembelajaran individual, kelompok kecil maupun untuk kelompok besar yang dibantu dengan proyektor opek atau opaque projector. Sedangkan guna memperoleh dampak tiga dimensi sepasang film ukuran 16 mm ditempatkan pada stereographic viewer.
Keuntungan dan kelemahan gambar fotografi
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari gambar fotografi dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran antara lain:
Sekalipun demikian setiap media pembelajaran selalu mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu, begitu juga halnya dengan gambar fotografi. Kelemahan antara lain :
1. Karakteristik komunikasi dari gambar fotografi
Setiap guru hendaknya mengetahui media pembelajaran mana yang dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pembelajaran yang diharapkannya. Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap media pembelajaran yang akan dipergunakan. Demikian pula halnya dengan gambar fotografi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain :
2. Beberapa kriteria dalam memilih gambar fotografi
Ada beberapa kriteria dalam memilih gambar-gambar yang memenuhi persyaratan bagi tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru hendak menetapkan kegunaan-kegunaan gambar yang secara relatif memadai, dan memilihnya yang terbaik untuk tujuan khusus pembelajaran. Dari sudut pandang ini ada dua macam pertimbangan, pertama dari sudut pendidikan dari sudut seni.
Dalam memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk tujuan pembelajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan pembelajaran, kualitas artistic, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas serta menarik.
Pertama gambar fotografi itu harus cukup memadai, artinya pantas untuk tujuan pembelajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau satu konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajar. Di samping itu gambar fotografi hendaknya realistik dan hidup, pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa diamati untuk dipelajari. Dalam pada itu, untuk memilih gambar fotografi perlu memperhitungkan kesesuaian dengan tingkat usia siswa. Sedikit unsur terdapat di dalam gambar adalah cocok bagi anak-anak usia muda. Demikian juga pola gambarnya harus sederhana dan gagasannya tidak kompleks. Jadi banyak faktor perlu dipertimbangkan dalam “membaca” gambar itu, misal nya: kecerdasan, lingkungan, pengalaman sebelumnya dan daya imajinasi anak.
Kedua, gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Apakah makna kualitas artistic dilihat menurut ukuran seorang seniman, yaitu harus bernilai proporsional, perspektif, keseimbangan dan keterpaduan? Tentu saja tidak sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya gambar yang baik itu cukup melukiskan daerah pemukiman kumuh hendaknya menekankan kesan kotor, jorok, kerumunan kehidupan yang papa dengan lingkungan tidak sehat. Lain daripada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor :
Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pembelajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataannya secara lebih baik. Yang tidak kurang pentingnya adalah besarnya gambar, sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Bilamana ukuran gambar terlalu kecil maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.
Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pembelajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataannya secara lebih baik. Yang tidak kurang pentingnya adalah besarnya gambar, sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Bilamana ukuran gambar terlalu kecil maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.
Keempat, validitas gambar. Yaitu apakah gambar itu benar atau tidak? Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, lebih pantas di panjang daripada untuk tujuan pembelajaran. Gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang tepat untuk maksud pembelajaran yang sahih. Misalnya, para petani di negeri Belanda bersepatu kayu, pertanian negara berkembang yang mempergunakan kerbau dan bajak di sawah-sawah, jalan-jalan layang di kota-kota besar semua itu ditampilkan sebagaimana adanya tidak perlu didramatisasi.
Kelima memikat perhatian kepada anak-anak. Memikat perhatian bagi anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka, misalnya binatang-binatang, anak-anak, kereta api, perahu, kapal terbang dan sebagainya. Jadi gambar-gambar yang nyata dan hidup itulah yang mempunyai pusat minat yang baik, dan hal-hal yang sangat akrab dengan kehidupan para siswa merupakan gambit yang memikat.
Sumber :
http://fotografi.upi.edu/home/peranan-fotografi/fotografi-dalam-pendidikan
http://pd.pps.uny.ac.id/berita/penerapan-media-pembelajaran-dalam-kegiatan-belajar-mengajar-di-sekolah-dasar.html
Nana Sudjana. 2015. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo
Nana Sudjana.2002 .Media Pembelajaran. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo