DEWASA, SIFAT YANG HARUS DICARI ATAU TUMBUH SENDIRI?

Menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan. Dimana ada sebuah quotes yang mengajarkan kita bahwa tua itu pasti. Lantas bagaimana kita bisa menjadi sebuah sosok yang dewasa? Apakah sifat itu perlu dicari atau ia tumbuh sendiri? Kali ini kalian bisa coba baca apa saja yang mesti kalian tanamkan didalam diri kalian agar perlahan menjadi sosok yang dewasa.

Tinggi sama tinggi, rendah sama rata, yang dimaksudkan disini ialah dari segi berbicara. Sebagaimana kita tahu bahwa lidahmu adalah harimaumu. Maksud dari kalimat tersebut adalah, Saat kita berbicara dengan seseorang yang lebih tua, Kita harus bisa mengimbangi pembicaraan mereka namun dengan batas bahwa kita harus menghormati mereka yang lebih tua, bukan menggurui mereka. Jika kita berbicara dengan seorang anak kecil, maka kita pun harus merendah dan bertutur kata layaknya seorang anak kecil, tapi ingat tak merendahkan harga diri kalian juga. Setidaknya kamu bisa mengajarkan sesuatu yang baru kepada mereka yang lebih muda dengan tata bahasa yang lebih mudah dimengerti seorang anak kecil.

Menjadi dewasa memang terkadang sulit. Ada banyak sekali faktor faktor yang kadang menghambat kita untuk menjadi sosok yang dewasa. Terlebih lagi jika kalian penuh dengan masalah. Namun, saat masalah itu datang, jangan sesekali kalian terlarut dengan masalah tersebut. Jadilah seseorang yang mampu menemukan titik atau duduk masalah tersebut. Selesaikanlah dengan kepala dingin, kontrol emosi kalian, dan carilah jalan keluarnya. Karena dengan begitu kalian akan belajar sesuatu yang baru dari masalah tersebut sehingga menggambarkan kalau kalian adalah sosok yang dewasa sekaligus cerdas.

Pernah dengar kalimat "Tong kosong nyaring bunyinya" bukan? Ya, hal tersebut memang benar adanya. Terkadang kita sering sekali mengeluarkan omongan yang mungkin tidak ada manfaatnya ataupun tidak hasilnya sama sekali. Hal ini terjadi karena mungkin kita selalu ingin dianggap hebat, kuat, berbakat, dan lain-lain. Hal tersebut justru hanya akan menimbulkan dampak negatif dan membuat kita dipandang rendah karena tidak membuahkan hasil dari omong kosong tersebut.

Jadi pendengar dan belajar dari kesalahan orang lain, Menjadi seorang pendengar yang baik terkadang membosankan, terlebih lagi jika lawan bicara kita memang banyak bicara. Namun, kalau kalian bisa menjadi pendengar yang baik, kita harus bisa mengambil sebuah pelajaran atau pokok masalah dari lawan bicara kita. Saat ia berbicara dan kita mendengarkan, ada baiknya kita menelaah baik baik masalah yang ia ceritakan atau bagikan, dari sana kita bisa mendapatkan pelajaran hidup baru dan mungkin saja kita bisa memberikan solusi yang terbaik untuk dia.

Setelah membaca ulasan di atas, ada baiknya kamu coba mulai untuk melakukannya secara perlahan karena dewasa itu adalah sebuah proses dan tidak bisa instant. Hal itu menjadikan kalian akan belajar untuk menikmati proses dan hasilnya. Sesuatu yang kecil itu terkadang perlu proses untuk menjadi besar dan bermanfaat. Tenang saja, tidak selama nya menjadi dewasa itu membosankan karena menjadi dewasa itu menyenangkan, dimana kamu akan mengerti arti hidup yang sebenarnya dengan sebuah persiapan yang matang pastinya.