Bijak Dalam Menggunakan Gadget

Berbicara mengenai gaya hidup remaja, bukan hanya orang – orang di kota metropolitan saja yang mengikuti tren mode di zaman sekarang, tetapi juga remaja di perkampungan dan pedesaaan pun banyak yang mengikuti perkembangan tren remaja masa kini. Konon, perilaku gaul remaja sekarang ini selalu dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu cepat. Pada masa remaja pengaruh teknologi memang sangat kuat, bahwa hadirnya hadirnya media social memiliki pengaruh yang positif sekaligus negatif. Dengan demikian, apabila kita tidak selektif terhadap penggunaan media, kita akan menjadi korban media. Tidak ada salahnya memang untuk gaul, namun, yang mesti kamu ingat, jangan memaksakan diri.

Handphone (HP), mungkin benda itu sudah tidak asing lagi bagi remaja atau bahkan anak –anak saat ini. Benda elektronik ini menjadi kebutuhan bagi semua orang tak terkecuali bagi remaja. Dengan adanya handphone di tangan kita, tentu akan mempermudah komunikasi, mendapat informasi apapunlewat internet, memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring social atau mendapatkan segala macam hiburan baik music, film maupun gim dan masih banyak lagi. Namun, di balik  hal – hal yang positif yang kamu dpatkan tetapi kamu juga harus ingat ada hal-hal yang negative yang akan muncul, misalnya menggangu kegiatan belajar, karena dengan berbagai aplikasi yang tersedia di handphone akan melenakan kamu, selain itu akses yang begitu terbuka memudahkan kamu untuk mengakses apapun. Dalam hal ini, apabila kamu tidak membentengi diri dengan nilai – nilai moral yang kuat, maka kamu akan terjebak pada informasi yang ‘menyesatkan’.

Gaya hidup dan perilaku remaja terhadap penggunaan gadget di era sekarang sudah tidak terbatas lagi. Ditambah dengan budaya konsumerisme saat ini, sehingga perlu adanya upaya bagaimana mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif dan hal tersebut harus dilakukan secara masif dari lingkungan terkecil dan sejak dini. Solusi yang tepat agar dapat meminimalisir berkembangnya budaya konsumerisme adalah para orang tua memberikan pengertian kepada anak-anaknya untuk memberikan skala prioritas yang akan dikonsumsi agar dapat digunakan secara efektif. Tantangan semakin berat, dengan bebasnya anak mengakses internet melalui gadget atau mobile internet kapan saja dan dimana saja, mereka bebas online tanpa ada aturan.

Buntutnya mereka dapat mengakses situs apa saja termasuk situs-situs dewasa. Selain itu terkadang anak lebih tau banyak apapun dari internet dibandingakan dengan orang tuanya. Anak sudah bisa mengunggah foto, video, streaming, chatting, posting, dan lain sebagainya. Apalagi bagi anak yang sudah menginjak usia remaja, mereka menginginkan yang namanya kebebasan. Konsumerisme, hedonism, hilangnya rasa kesantunan dan etika bersosialisasi dikalangan anak-anak atau remaja mengakibatkan sebuah polemic yang harus diselesaikan oleh semua pihak, agar perkembangan remaja kita tetap berakar pada budaya dan nilai –nilai moral yang ada.