-
Telp Kantor
0274 517327 -
Surat Elektronik
[email protected] -
Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, Semaki
Telp Kantor
0274 517327Surat Elektronik
[email protected]Alamat Kantor
Jl. Kenari No.2, SemakiArtificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan istilah yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat, terutama kalangan akademisi dan praktisi dalam bidang teknologi. Kemunculan setiap hal baru pasti memunculkan adanya pro dan kontra. Kalangan yang pro menganggap bahwa kehadiran Artificial Intelligence bisa menjadi salah solusi dari beragam masalah yang dihadapi manusia. Kalangan yang kontra menganggap bahwa keberadaan Artificial Intelligence bisa menjadi ancaman bagi eksistensi manusia itu sendiri.
Artificial Intelligence tidak lepas dari kemunculan teknologi komputer. Teknologi komputer merupakan cikal bakal munculnya Artificial Intelligence. Sejarah perkembangan teknologi komputer dimulai dari era mekanis, Charles Babbage (1791-1871) merancang "Mesin Analitik," yang dianggap sebagai leluhur komputer modern. Mesin ini tidak pernah dibangun selama masa hidupnya, tetapi konsepnya sangat penting.
Perkembangan Artificial Intelligence
Istilah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan pertama kali muncul pada konferensi Dartmouth pada tahun 1956. Namun, sebetulnya konsep kecerdasan buatan ini sudah ditanamkan jauh sebelum itu. Perkembangan Artificial Intelligence diawali oleh sumbangsih para filsuf pada tahun 1990 -an yang memunculkan teori-teori matematika yang menjadi landasan mesin computer yang menjadi cikal bakal kecerdasan buatan.
Sejarah kecerdasan buatan tidak bisa lepas dari seorang ilmuwan komputer dan ahli matematika Alan Turing telah. Dalam makalahnya yang berjudul Computing Machinery and Intelligence, diterbitkan pada 1950, Turing melontarkan pertanyaan “Dapatkah mesin berpikir?”. Alan Turing yang juga sering disebut sebagai sang “Bapak Ilmu Komputer” menguraikan sebuah tes yang kini dikenal sebagai Turing Test. Turing mendeskripsikan seorang interogator manusia yang mencoba membedakan antara komputer dan respons teks manusia. Turing Test merupakan bagian penting dalam sejarah Artificial Intelligence.
Sejarah penting lainnya tentang perkembangan Artificial Intelligence terjadi pada tahun 1956. Pada tahun itu istilah artificial intelligence pertama kali digunakan. Pada tahun itu John McCarthy dari Massacuhetts Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI, menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer bertemu, dengan nama kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial intelligence.” John McCarthy menyuarakan definisi artificial intelligence sebagai cabang ilmu komputer berfokus pengembangan komputer supaya dapat berperilaku atau mempunyai kemampuan layaknya manusia.
Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangan artificial intelligence antara lain Frank Rosenblatt, Marvin Minsky dan Seymour Papert. Frank Rosenblatt seorang ahli psikologi dan terkenal di bidang deep learning Artificial Intelligence mengembangkan komputer pertama yang didasarkan pada jaringan saraf yang disebut Mark 1 Perceptron pada 1967. Marvin Minsky dan Seymour Papert meluncurkan buku berjudul Perceptron. Fase lain dari perkembangan artificial intelligence terjadi pada tahun 1980 yaitu penggunaan algoritma Backpropagation pada tahun yang dapat melatih dirinya sendiri. Backpropagation adalah algoritma machine learning yang digunakan dalam pelatihan jaringan neural. Algoritma ini nantinya banyak digunakan pada penerapan artificial intelligence.
Definisi dan Konsep Artificial Intelligence
Menurut John McCarthy, Artificial Intelligence adalah ilmu pengetahuan dan teknik untuk membuat mesin cerdas, yang dapat berperilaku atau mempunyai kemampuan layaknya manusia. Sedangkan menurut Encyclopedia Britannica : “Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan cabang ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi kecerdasan berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan sejumlah aturan”.
Setidaknya ada empat sistem yang coba dikembangkan dalam artificial intelligence, yaitu sistem yang bertindak seperti manusia (Acting Humanly), sistem yang berfikir layaknya manusia (Thinking Humanly), sistem berfikir rasional (Think Rationally), dan sistem bertindak rasional (Act Rationally).
Artificial Intelligence memiliki 3 konsep dasar, yaitu : 1) Pembelajaran mesin (Machine Learning), 2) pembelajaran mendalam (Deep Learning), 3) jaringan syaraf tiruan (Neural Network). Machine learning merupakan bagian dari artificial intelligence, bertujuan memberikan kemampuan kepada mesin untuk mempelajari tugas tanpa adanya kode yang telah dimasukkan. Mesin tersebut akan diberi contoh uji coba pada jumlah besar dalam tugas tertentu. Saat menjalani uji coba, maka mesin akan belajar dan juga melakukan adaptasi strategi sesuai supaya dapat mencapai tujuan yang manusia inginkan.
Pembelajaran mendalam yaitu teknik belajar menggunakan mesin untuk mengajarkan komputer dalam melakukan apa yang terjadi pada manusia secara alami. Neural Network atau disebut jaringan syaraf tiruan yaitu teknologi pembelajaran mendalam yang juga termasuk dalam kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Konsep artificial intelligence ini terkait dengan paradigma pemrosesan informasi terinspirasi cara sistem pada saraf biologis sama halnya seperti cara otak dapat memproses informasi.
Etika Penggunaan Artificial Intelligence
Etika adalah aturan, norma, kaidah, atau prosedur yang biasa digunakan individu sebagai pedoman atau prinsip dalam melakukan perbuatan dan perilakunya. Etika yang diterapkan dengan baik bisa memberikan beberapa manfaat, antara lain : Memiliki rasa tanggung jawab, digunakan sebagai panduan, meningkatkan kredibilitas perusahaan atau organisasi Anda, pemeliharaan ketertiban dan keteraturan dalam suatu organisasi atau bisnis, menjadi kontrol sosial.
Pemanfaatan dan penggunaan artificial intelligence juga harus berdasarkan etika yang baik. Etika artificial intelligence merupakan seperangkat prinsip moral yang digunakan untuk memandu dan memberikan pedoman pada penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan artificial intelligence.Prinsip moral dan norma ini sangat penting untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan penyalahgunaan teknologi artificial intelligence untuk hal-hal negatif.
Berdasarkan hal tersebut, pada pertemuan The General Conference of UNESCO di Paris, 9-24 November 2021, UNESCO mengeluarkan Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence (Rekomendasi) sebagai standar global. Beberapa rekomendasi tersebut antara lain :1) Perlindungan martabat dan hak asasi manusia adalah landasan Rekomendasi, berdasarkan kemajuan prinsip-prinsip dasar seperti transparansi dan keadilan, serta selalu mengingat pentingnya pengawasan manusia terhadap AI. 2) Rekomendasi memuat Policy Action Area, yang memungkinkan pembuat kebijakan menerjemahkan nilai dan prinsip inti ke dalam tindakan sehubungan dengan tata kelola data, lingkungan dan ekosistem, gender, pendidikan dan penelitian, serta kesehatan dan kesejahteraan sosial, di antara banyak bidang lainnya.
Ketiga, Inti dari Rekomendasi adalah empat landasan yang meletakkan dasar bagi AI agar berfungsi untuk kebaikan umat manusia dan lingkungan, yaitu: Penghormatan, perlindungan dan peningkatan martabat, hak asasi manusia, serta kebebasan fundamental. Hidup dalam masyarakat yang damai, berkeadilan, sekaligus kompetitif. Pengembangan lingkungan dan ekosistem. Memastikan keragaman dan inklusivitas. 4) Berpusat pada hak asasi manusia. 5) Kebijakan yang dapat diadaptasi.
Artificial Intelligence dalam Pembelajaran
Dunia pendidikan termasuk aspek yang terdampak perkembangan teknologi Artificial Intelligence. Salah satu tujuan pendidikan adalah “mencerdaskan” manusia sehingga bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi artificial intelligence seperti pisau bermata dua, bisa membantu pendidikan mencapai tujuan tersebut atau bisa sebaliknya, menghambat usaha pendidikan untuk “mencerdaskan” manusia.
Teknologi Artificial Intelligence sudah menjadi suatu kepastian, arus perkembangannya pasti akan semakin deras, oleh karena itu diperlukan cara yang bijak untuk bisa menjadikan teknologi Artificial Intelligence menguntungkan bagi pendidikan. Setidaknya ada dua hal yang harus dunia pendidikan sikapi terhadap perkembangan Artificial Intelligence ini, yaitu dalam proses pendidikan dan tujuan pendidikan. Proses pendidikan yang baik harus bisa memanfaatkan setiap perkembangan teknologi, demikian pula keberadaan Artificial Intelligence. Penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) dalam proses pendidikan memiliki potensi besar untuk mengubah cara pembelajaran, pengajaran, dan pengelolaan sistem pendidikan. Sedangkan dalam perumusan tujuan pendidikan, harus juga mempertimbangkan AI untuk menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam pembelajaran bisa dicontohkan dalam beberapa hal, antara lain : 1) Personalisasi Pembelajaran: Artificial Intelligence dapat memantau dan menganalisis perilaku belajar siswa, serta memberikan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ini membantu memaksimalkan efektivitas pembelajaran dan memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendekatan yang sesuai. 2). Sistem Rekomendasi Pembelajaran : Mirip dengan teknologi yang digunakan oleh platform streaming untuk merekomendasikan konten, Artificial Intelligence dapat merekomendasikan materi pembelajaran tambahan, buku, atau sumber daya lain yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
3). Pengembangan Konten Pembelajaran : Artificial Intelligence dapat digunakan untuk menciptakan konten pembelajaran, termasuk penghasilan soal ujian, modul pembelajaran interaktif, dan materi pembelajaran berbasis multimedia. 4). Asisten Virtual Pendidikan : Chatbot dan asisten virtual didukung Artificial Intelligence dapat memberikan jawaban atas pertanyaan siswa dan membantu dalam navigasi platform pembelajaran online.
5). Penilaian Otomatis : Artificial Intelligence dapat mengotomatisasi proses penilaian ujian dan tugas, menghemat waktu bagi guru dan memberikan umpan balik cepat kepada siswa.6). Pendidikan Inklusif : Dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence, siswa dengan kebutuhan khusus dapat mendapatkan dukungan dan aksesibilitas yang lebih baik dalam proses pembelajaran. 7). Pelatihan Guru : Artificial Intelligence dapat membantu guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik melalui analisis dan rekomendasi berdasarkan data. 8). Pendidikan Jarak Jauh dan Online: Platform pembelajaran online dapat menggunakan Artificial Intelligence untuk memfasilitasi interaksi, memberikan umpan balik, dan mengadaptasi materi pembelajaran berdasarkan performa siswa.
Perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence harus bisa disikapi dan disiasati untuk bisa mendukung proses dan pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidikan tidak akan bisa lepas dari perkembangan teknologi, oleh karena itulah dunia pendidikan harus bisa beradaptasi dan merumuskan sistem yang bisa mengoptimalkan pemanfaatan teknologi artificial intelligence untuk kemajuan pendidikan.
SUMBER RUJUKAN
Kompas.com, “Sejarah Perkembangan Komputer dari Generasi ke Generasi”
<https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/05/140000279/sejarah-perkembangan-komputer-dari-generasi-ke-generasi?page=all> [diakses 17 agustus 2023]
Ppg.Kemdikbud.go.id, “Peranan Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan”
<https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan> [diakses 17 agustus 2023]
Refoindonesia.com, “Artificial Intelligence (AI): Rekomendasi dan Pedoman Etika
Pemanfaatannya”. < https://www.refoindonesia.com/artificial-intelligence-ai-rekomendasi-dan-pedoman-etika-pemanfaatannya/> [diakses 18 Agustus 2023]
Tekno.kompas.com, “Etika dalam AI: Menerapkan Prinsip Etis untuk Mengatasi
Kekhawatiran” https://tekno.kompas.com/read/2023/05/14/07000037/etika-dalam-ai--menerapkan-prinsip-etis-untuk-mengatasi-kekhawatiran?page=all [diakses 17 Agustus 2023]
Universitas123.com, “Tentang Konsep Dasar Artificial Intelligence”,
<https://www.universitas123.com/news/tentang-konsep-dasar-artificial-intelligence> [diakses 17 Agustus 2023]
Voi.id, “Artificial Intelligence Pengertian Tujuan dan Sejarahnya”,
https://voi.id/teknologi/250691/artificial-intelligence-pengertian-tujuan-dan-sejarahnya [diakses 17 Agustus 2023]