Animasi dalam Media Pembelajaran

Pembelajaran di era digital mengharuskan pemanfaatan TIK menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar. TIK menjadi komponen utama yang harus dimaksimalkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan zaman. Pemanfaatan TIK tidak hanya pada proses pembelajaran namun juga pada kualitas output peserta didik. Peserta didik yang dihasilkan harus juga memiliki kompetensi dalam pemanfaatan TIK.

Salah satu komponen pembelajaran yang sangat erat hubungannya dengan TIK adalah media pembelajaran. Media pembelajaran saat ini tidak hanya menjadi pelengkap proses pembelajaran, namun juga bisa menjadi salah satu komponen utama. Pembelajaran daring akibat dari pandemi covid-19 adalah salah satu bukti bahwa media pembelajaran bisa menjadi kebutuhan utama dalam pembelajaran. Media pembelajaran juga tentunya harus menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Inovasi dalam pembuatan media pembelajaran menjadi sebuah keniscayaan, baik dalam bentuk maupun ragam medianya. Inovasi bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan media oleh siswa maupun guru. Daya tarik media pembelajaran merupakan komponen yang harus selalu mendapatkan perhatian untuk berinovasi. Selain daya tarik, komponen efektifitas media dalam mencapai tujuan pembelajaran juga merupakan bagian media yang harus terus melalukan inovasi. Media yang menarik dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran merupakan gambaran ideal dari proses inovasi dalam media pembelajaran.

Penggunaan animasi dalam media pembelajaran merupakan salah satu inovasi yang bisa dilakukan. Animasi dalam bentuk video bisa diaplikasikan dalam media berbasis multimedia interaktif dan juga bisa menjadi media video yang berdiri sendiri. Animasi dalam media pembelajaran bisa menjadi nilai tambah dikarenakan animasi memiliki daya tarik yang cukup besar bagi pengguna, terutama siswa yang merupakan target utama media pembelajaran.

Pengertian Animasi

Animasi pada dasarnya adalah rangkaian gambar yang disusun berurutan atau biasa disebut frame. Frame tersebut berisi gambar yang ketika ditampilkan secara bergantian dalam waktu tertentu maka akan terlihat seperti gambar yang bergerak. Semakin banyak gambar yang ditampilkan dalam satu waktu, maka tampilan animasinya akan semakin halus. Satuan yang dipakai dalam hal ini disebut frame per second (fps).

Penggunaan animasi bisa menjadi nilai tambah dan meningkatkan daya tarik pengguna, hal ini disebabkan karena animasi mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sulit dijelaskan dengan media lain. Selain itu animasi juga memiliki daya tarik secara visual. Animasi memiliki tampilan yang menarik dan enak dilihat (eye-catching) akan mendorong pengguna untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Animasi juga berasal dari kata animation, berasal dari kata dasar to anime yang bisa diartikan dengan menghidupkan. Animasi bisa disebut sebagai suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Menurut Munir (2012), secara spesifik, animasi bisa diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-oleh hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan.

Penggunaan animasi sebagai media pembelajaran harus dirancang dengan baik. Animasi memang bisa menarik perhatian peserta didik sebagai penggunanya, namun apabila tidak dirancang dan digunakan dengan tepat, animasi juga bisa membuat peserta didik mengalihkan perhatian dari substansi materi yang penting menjadi beralih pada hal-hal yang hanya sebagai hiasan animatif.

Penggunaan animasi yang tepat bisa memberikan  manfaat dan dampak positif. Beberapa manfaat animasi antara lain : 1) menunjukkan obyek dengan idea (misalnya efek grafitasi pada suatu obyek), 2) Menjelaskan konsep yang sulit (misalnya penyerapan makanan ke dalam aliran darah atau bagiamana electron bergerakn untuk menghasilkan arus listrik, 3) menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit (misalnya menjelaskan tegangan arus bolak balik dengan bantuan animasi grafik sinus yang bergerak, 4) menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misalnya cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Pemanfaatan animasi tidak hanya dalam media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Animasi juga bisa dimanfaatkan sebagai media hiburan dan media presentasi. Animasi dalam media presantasi digunakan untuk menarik perhatian para audien atau peserta presentasi terhadap materi yang disampaika  oleh presenter. Fungsi animasi dalam media presentasi antara lain 1) menarik perhatian, 2) memperindah tampilan presentasi, 3) memudahkan susunan presentasi, 4) mempermudah penggambaran suatu materi.

Ragam Animasi

Animasi memiliki beberapa macam jenisnya. Beberapa macam animasi antara lain yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi computational, morphing, animasi digital, dan animasi clay (Munir:2012).

  1. Animasi Sel (Cell Animation)
    Kata “cell” berasal dari kata “celluloid”, yang merupakan bahan dasar atau material yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak. Pembuatan animasi sell ini dipakai ketika awal-awal adanya animasi. Potongan animasi dibuat pada sebuah asset atau sel (cell). Sel animasi biasanya merupaka lembaran-lembaran yang membantuk sebuah frame animasi tunggal. Masing-masing sel merupakan bagian yang terpisah sebagai obyek animasi.
  2. Animasi Frame (Frame Animation)
    Animasi frame merupakan betuk animasi yang paling sederhana. Menampilkan rangkaian gambar yang berurutan atau bergantian ditunjukkan secara cepat. Pergantian gambar ini diukur dalam satuan frame per second (fps).
  3. Animasi Sprite (Sprite Animation)
    Animasi sprite yaitu obyek yang diletakkan dan dianimasikan pada puncak grafik dengan latar belakang diam. Berbeda dengan animasi sel dan frame, setiap onyek dalam animasi sprite bergerak tidak dalam waktu bersamaan, memiliki besar fps yang berbeda dan pengeditan hanya dapat dilakukan pada masing-masing obyek sprite.
  4. Animasi Lintasan (Path Animation)
    Animasi lintasan adalah animasi obyek yang bergerak sepanjang garis kurva yang ditentukan sebagai lintasan. Misalnya membantu membuat animasi kereta api yang bergerak pada lintasan rel. Biasanya dalam animasi path diberi pengulangan animasi, sehingga animasi terus berulang hingga mencapai kondisi tertentu.
  5. Animasi Spline
    Spline adalah representasi matematis dari kurva. Bila obyek bergerak, biasanya tidak mengikuti garis lurus, tetapi mengikuti lintasan yang berbentuk kurva, kurva ini didapatkan dari representasi perhitungan matematis. Program animasi computer memungkinkan untuk membuat animasi spline dengan lintasan gerakan berbentuk kurva. Hasil gerakan animasi spline lebih halus dibandingkan dengan animasi path.
  6. Animasi Vektor (Vector Animation)
    Animasi vektor lebih mirip dengan animasi sprite, perbedaannya hanya terletak pada gambar yang digunakan dalam obyek sprite-nya. Gambar yang digunakan pada animasi sprite adalah gambar bitmap, sedangkan pada animasi vektor menggunakan gambar jenis vektor. Vektor merupakan garis yang memiliki ujung pangkal, arah dan panjang. Penggunaan vektor menyebabkan ukuran gambar pada animasi vektor lebih kecil dibandingkan dengan animasi sprite.
  7. Animasi Karakter (Character Animation)
    Animasi karakter biasa kita lihat dalam film kartun berbasia 3 dimensi, sehingga disebut juga animasi 3D. Gerakan hierarkis mulut, mata, muka dan tangan yang bergerak tetapi semua gerakan pada waktu yang sama membuat animasi tunggal dan bitmap mudah. Pada animasi ini setiap karakter memiliki ciri dan gerakan yang berbeda tetapi bergerak secara bersamaan. Animasi ini sangat mengandalkan komputer dalam pengerjaannya.
  8. Morphing
    Morphing adalah mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk pertama merubah dirinya menjadi bentuk lain. Hal ini dilakukan dengan program Morpheus.
  9. Animasi Clay
    Animasi ini sering disebut juga animas doll (boneka). Animasi ini dibuat menggunakan boneka-boneka tanah liat atau material lain yang digerakkan perlahan-lahan, kemudian setiap gerakan boneka-boneka tersebut difoto secara berurutan.
  10. Animasi Digital
    Animasi digital adalah penggabungan teknik animasi sel (hand writing) yang dibantu dengan computer. Contoh animasi jenis ini adalah film lion king.

Selain macam-macam animasi di atas, umumnya animasi juga bisa dibagi menjadi 2 jenis animasi 2 dimensi dan animasi 3 dimensi. Perbedaan yang paling mendasar adalah dari gambar yang dihasilkan. Animasi 2D menghasilkan gambar atau video 2 dimensi, sedangkan animasi 3D menghasilkan karakter 3 dimensi yang lebih hidup dan tampak lebih nyata.

Animasi bisa menjadi salah satu alternatif dalam memilih media pembelajaran. Selain sebagai media pembelajaran yang berdiri sendiri yaitu berbasis video, animasi juga bisa menjadi salah satu konten materi dalam multimedia interaktif. Kehadiran animasi bisa menjadi nilai tambah dan daya tarik sebuah media pembelajaran.

Animasi memang meningkatkan daya tari sebuah media, namun yang perlu diperhatikan adalah tujuan utama media pembelajaran yaitu membantu dalam proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan motivasi belajar dan mempermudah memahami sebuah materi.  Oleh karena itulah pemanfaatan animasi tidak serta merta dilakukan tanpa kajian terlebih dahulu. Idelanya pemilihan media apapun termasuk animasi harus tetap mempertimbangkan beberapa hal, antara lain : ketercapaian tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, ketersedian perangkat serta kemudahan dalam membuka dan menyebarluaskan media.

Saat ini pembuatan video animasi tidak hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya keahlian pemrograman khususnya animasi. Sekarang ini banyak aplikasi yang mudah dipelajari oleh orang yang awam mengenai animasi. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat video animasi antara lain : Powtoon, Widoe, Go Animate, FlipaClip, Animation Desk, Blender, Animaker dan Sparkol Videoscribe. Dengan banyaknya alternative aplikasi tersebut, guru juga diharapkan bisa memproduksi sendiri animasi pembelajaran yang bisa membantu meningkatkan kualitas pembelajarannya masing-masing.