Alas Duduk Anti Kantuk Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya

Jika kita melihat lebih dekat, kecerdasan pelajar Indonesia tidak kalah dengan pelajar dari luar negeri. Hanya saja, memang kadang penelitian yang mereka buat tidak diapresiasi oleh negara. Namun, baru-baru ini mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya telah menciptakan sesuatu yang sangat unik. Penemuan tersebut diberi nama Alakantuk, dari namanya saja, sudah bisa terbayang bukan kira-kira bagaimana bentuk dari kerja keras para mahasiswa UB ini? Simak detil penemuan tiga mahasiswa ini dalam ulasan berikut.

ALAKANTUK (Alas Duduk Anti Kantuk) merupakan salah satu hasil temuan unik dari tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Ketiga penemunya ialah Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan. Mereka mengatakan jika ALAKANTUK diciptakan karena tingginya tingkat kecelakaan di Indonesia yang disebabkan karena faktor manusia yaitu mengantuk. ALAKANTUK sendiri merupakan inovasi alas duduk yang mampu meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran. Mengantuk pada saat jam pelajaran atau saat dosen memberikan penjelasan materi, kerap terjadi pada mahasiswa. Rasa kantuk di kelas menyebabkan mahasiswa tidak fokus dan berkonsentrasi pada apa yang disampaikan dosen.

Berangkat hal tersebut, tiga mahasiswa asal Malang menciptakan Alas Duduk Anti Kantuk alias Alakantuk. Mereka adalah Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB). Selain untuk membantu fokus kuliah, Alakantuk ini juga didesain bagi pengendara di jalan. Pasalnya, mengantuk di jalan bisa berdampak fatal bagi keselamatan pribadi dan orang lain. "Alat ini merupakan solusi yang tepat bagi para sopir kendaraan beroda empat yang memiliki jam kerja lebih dari 12 jam perhari," imbuhnya. Meski mendapatkan ide dari sebuah hal yang sederhana, namun cara kerja Alakantuk lumayan memeras otak sang pencipta. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali elemen yang terkadung di dalamnya. Alakantuk memiliki dua komponen yaitu alas duduk dan gelang.

Adapun cara kerja ALAKANTUK berawal dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan. Ketika detak jantung terbaca di bawah angka normal, maka alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat. Sebelum mulai berkendara, para pengguna jalan wajib untuk melingkarkan gelang Alakantuk terlebih dahulu. Hal tersebut difungsikan untuk mengukur detak jantung sang pengendara. Jika detak jantung tersebut mulai melemah, artinya sang pengendara sedang dalam keadaan tidak stabil, maka alas duduk akan bergetar seolah menyetrum dan kembali ‘membangunkan’ sang pengemudi.

Alat yang bisa digunakan saat berkendara tersebut, terdiri dari beberapa komponen yaitu alas duduk dan gelang. Di dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar. Sementara itu, pada gelang terdapat sensor detak jantung. Alat ini bisa digunakan saat kegiatan perkuliahan. “Ketika bergetar maka detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara. Selain itu, jika mengantuk saat kuliah dengan getaran tersebut bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari dosen,” kata Prayoga.

ALAKANTUK merupakan solusi yang tepat bagi para sopir kendaraan beroda empat yang memiliki jam kerja lebih dari 12 jam perhari. ALAKANTUK ini bisa digunakan tiga sampai empat jam per hari secara terus-menerus, dan memudahkan para pengguna di kondisi yang darurat. Penggunaan ALAKANTUK yang cukup mudah yaitu dengan memasang komponen – komponen pada tubuh, menjadikan alat tersebut bisa diterima di masyarakat secara luas.

“Alas tersebut sudah di uji cobakan pada teman teman di kampus. Teman-teman banyak memberikan respon positif karena bisa membuat teman-teman yang sudah tidur tidak mengantuk lagi,”kata Asri. Asri menambahkan bahwa ALAKANTUK saat ini sedang dalam proses pengajuan Patent. “Kami masih akan melakukan pengujian lebih lanjut dan masih memperbaiki desainnya agar lebih enak dipandang,’ kata Asri.

Meski Alakantuk masih dalam tahap perbaikan desain dan pengajuan hak paten, namun penemuan ciamik ini sudah mendapat perhatian dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Beberapa waktu lalu, beliau sempat bertandang ke Malang dan berbincang langsung dengan Wahyu cs. Ia pun memberi usulan yang mengocok perut tapi sangat dapat dipertimbangkan. Wapres JK menyebutkan jika Alakantuk merupakan terobosan baru dan bisa menjadi hal yang wajib dimiliki oleh Ketua DPR, Setya Novanto, serta para pejabat lainnya agar tidak terserang rasa kantuk di tengah pertemuan penting.

Rupanya, Wahyu cs tidak hanya ingin memasarkan penemuan briliannya kepada para pengendara saja. Ia menyebutkan bahwa Alakantuk akan didesain sedemikian rupa agar banyak lini yang bisa menggunakannya. Selain itu, ia juga mengungkapkan ingin membantu para mahasiswa abadi agar skripsinya cepat selesai. Sehingga Alakantuk bisa banget digunakan oleh mereka agar tidak malas-malasan mengerjakan tugas akhirnya dan segera lulus. Para pekerja kantoran yang sering ngantuk juga bisa menggunakannya. Itulah selayang pandang Alakantuk, penemuan mahasiswa UB berkualitas yang sudah mulai dilirik oleh negara. Meski belum mencapai tahap final, penemuan ini sangat viral loh guys.