Absensi atau Presensi

Masalah dinamika penggunaan bahasa Indonesia selalu menarik untuk didiskusikan, selain merunut pembenaran dari aturan baku yang ada. Kali ini, kita akan belajar perbedaan kata "Absen" dan "Absensi". Kata ini sudah sangat familiar bagi kita yang bergelut di dunia akademik ataupun profesional, khususnya terkait karyawan. Jika dicari di Kamus, ab•sen /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dsb.); tidak hadir; mengabsen  memanggil (menyebutkan, membacakan) nama-nama orang padadaftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang. "DaftarPresensi", pada dasarnya istilah ini bermakna sama dengan "Daftar Hadir". KBBI mendefinisikannya sebagai pre-sen-si /présénsi/ n kehadiran.

Bagaimana kenyataan di sekitar kita? Saya sering kali mendapati penyalah gunaan dua istilah berlainan makna di atas (Absensi x Presensi). Di kelas saya, sering kali orang salah paham dengan menyebut Daftar Hadir sebagai "Absen". Semisal, "Tolong dong ambilkan absen itu." Atau, "Wahyu, pastikan teman-teman kamu mengisi absensi satu-satu," kata Pak Dono. Nah, menurut saya, penggunaan kata "absen" dalam kalimat tersebut tidak relevan karena arti sebenarnya dimaksudkan untuk memastikan kehadiran setiap teman yang ada di situ. Harusnya, dikatakan "Tolong, pastikan teman-teman kamu mengisi presensi satu-satu." Kesalahan penggunaan sepert iini tidak hanya terjadi di lingkup sederhana seperti kelas, tetapi saya sering mendengar berita yang menggunakan istilah ini guna merujuk kemakna yang seharusnya adalah "Daftar Hadir". Jadi, seharusnya "Presensi" lah yang ditulis di bagian atas setiap tabel yang dimaksudkan diisi dengan daftar nama personal yang HADIR, bukan "ABSENSI".