7 Tips Hindari Ransomware

Dalam dunia teknologi kita pasti pernah mendengar tentang virus dan malware, keduanya tentu saja merugikan. Virus dan Malware bisa menjangkiti perangkat elektronik atau komputer kita lewat berbagai macam media. Belum lama kita dihebohkan dengan munculnya ransomware yang menyerang banyak komputer pada instansi atau perusahaan, sehingga perusahaan tersebut mengalami kerugian. Rasomware adalah bentuk malware yang masuk ke dalam sistem dan mengunci pengguna dengan cara mengenkripsi seluruh file. Enkripsi bisa ‘ditebus’ dengan cara mengirimkan sejumlah uang kepada pemilik ransomware. Kita tentu saja tidak ingin ransomware dapat menyerang perangkat yang kita miliki. Berikut akan saya sampaikan 7 tips jitu yang dirangkum dari majalah INFOKOMPUTER edisi bulan agustus 2018 :

1. Harta yang paling berharga dalam dunia digital adalah data. Dalam kasus sebelumnya data korban yang terenkripsi oleh ransomware akan disandera dan dimintai tebusan untuk mengembalikan data tersebut, tentu saja ini akan sangat merugikan. Sebelum membahas tips untuk melindungi data anda dari serangan ransomware, kita akan membagi data menjadi tiga kategori yaitu data statis, data sistematis dan data dinamis.

  1. Data statis seperti program, lagu, film dan game yang jumlahnya banyak dan berukuran besar, akan memakan banyak waktu jika di- Anda tidak perlu backup berulang karena Anda dapat menginstal ulang dan mengkopi kembali dari sumber lain seklaipun data tersebut terenkripsi ransomware. Data yang perlu diperhatikan yaitu data pribadi dari game, serial number, dan kredensial yang sebaiknya disimpan terpisah dan diperlakukan seperti data dinamis.b.
  2. Data sistematis seperti foto dan video pribadi, jika hilang akan sulit untuk didapatkan kembali. Namun, karena sifatnya yang tidak dinamis dan akan bertambah seiring berjalannya waktu, Anda hanya perlu membackup Kemudian anda juga bisa menyimpan data anda pada media statis seperti DVD-ROM, Flashdisk, atau Harddisk external.
  3. Untuk data dinamis seperti data pekerjaan kantor, proyek, skripsi, database, laporan keuangan dll, perlu mendapatkan perhatian khusus. Anda dapat meyimpan data dinamis anda pada media penyimpanan Cloud seperti dropbox, Google Drive atau OneDrive. Tetapi anda perlu memperhatikan layanan cloud tersebut apakah mempunyai fitur file history. Fitur ini secara otomatis akan menyimpan semua versi file yang disimpan dalam kurun waktu tertentu. Jika file yang telah rusak atau terenkripsi oleh ransomware, Anda hanya perlu merestore ke versi file

2. Anda dapat melakukan update sistem operasi secara otomatis. Sebagai informasi, Microsoft melakukan update security setiap hari selasa minggu kedua setiap bulan. Biasakan untuk memperhatikan jadwal ini karena pada umumnya komputer akan restart jika terjadi update sistem operasi.

3. Sama pentingnya seperti update pada sistem operasi, update pada semua program yang terinstal pada komputer juga menjadi hal esensial. Aplikasi populer yang sering diexploitasi adalah peramban (Firefox, Chrome, Safari, Opera dan Internet Exploler), Adobe Flash Player, Java, dan freeware populer seperti download manager, dan masih banyak lagi yang lainnya. Anda dapat mempertimbangkan security jaringan untuk pengamanan lebih yang lebih baik.

4. Apabila Anda mengelola Mail Server sendiri, pastikan filter spam pada e-mail berfungsi dengan baik. Metode yang paling sering digunakan dan berhasil menyebarkan ransomware yang sukses adalah menyaru atau menyamar sebagai lampiran e-mail pemberitahuan pengiriman barang, lamaran kerja, tagihan, dan surat resmi dari lembaga pemerintahan. Kabar baik untuk pengguna layanan Gmail, Yahoo Mail, atau Outlook, pekerjaan rumah menyaring pesan sampah yang berbahaya seperti ini telah dilakukan oleh penyedia mail server.

5. Nonaktifkan file sharingyang tidak diperlukan dan hindari semaksimal mungkin memberikan hak full sharing ke keamanannya.

6. Hati – hati dengan apapun yang Anda unduh dari internet dan jangan sembarangan menjalankan unduhan, lampiran, atau file yang tidak Anda ketahui keamanannya.

7. Instal antivirus yang memiliki kemampuan mengidentifikasi ransomware tanpa tergantung pada Jika memungkinkan gunakan antivirus yang memiliki kemampuan restore jika terinfeksi ransomware. Namun, harus menjadi perhatian Anda untuk tidak mengandalkan sepenuhnya pada antivirus dan tetap melakukan backup sebagai perlindungan utama data Anda.